Oracle: Adopsi Strategi Infrastruktur Multicloud di Asia Pasifik Capai 97%
Perusahaan multinasional teknologi komputer berbasis di Amerika Serikat, Oracle melalui divisi S&O Global Market Intelligence baru saja meluncurkan sebuah laporan penelitian mengenai multicloud berjudul Multicloud in the Mainstream: A 451 Research Report yang mengumpulkan informasi dari 1.500 responden dari berbagai perusahaan global pada 3Q22 terkait cara penggunaan cloud dalam organisasi dan perjalanannya dari cloud menjadi multicloud.
"Pelanggan menggunakan penyedia cloud baru untuk mempercepat tujuan transformasi digital mereka. Mereka ingin beban kerja kritis perusahaan yang ada berada di cloud lebih cepat, tanpa biaya atau risiko harus menulis ulang, untuk kemudian memanfaatkan area inovasi yang didorong oleh pembelajaran mesin dan AI," tutur Senior Vice President Technology and Customer Strategy Oracle Japan and Asia Pasific Chris Chelliah pada Senin (3/4/2023).
Chis menerangkan bahwa multicloud kini telah menjadi realitas baru dalam teknologi perusahaan yang tengah banyak dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan di seluruh dunia, termasuk juga di wilayah Asia Tenggara karena inovasi kecanggihannya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam mendorong pertumbuhan bisnis.
Baca Juga: Peretas Korea Utara Manfaatkan Kripto Curian untuk Tambang Lebih Banyak Kripto Lewat Layanan Cloud
Berdasarkan data dari IDC, layanan publik cloud di Asia Tenggara diproyeksi akan mencapai nilai US$11 miliar pada tahun 2025. Oleh karena itu perusahaan kini perlu memilih multicloud yang tepat untuk dalam prioritas keandalan, keamanan, dan stabilitas, serta efisiensi dalam operasionalnya.
Ada pun beberapa poin penting yang ditemukan dalam studi Oracle antara lain mencakup:
Hampir setiap perjalanan cloud adalah multicloud
- Sebanyak 97% perusahaan di Asia Pasifik telah menggunakan dan berencana untuk menggunakan setidaknya dua penyedia infrastruktur cloud dan 35%-nya menggunakan empat atau lebih penyedia infrastruktur cloud.
- Sebanyak 95% responden di Asia Pasifik melaporkan bahwa mereka menggunakan atau berencana untuk menggunakan setidaknya dua penyedia aplikasi cloud (Software-as-a-Service/SaaS) dengan lebih dari 48% menggunakan aplikasi cloud dari lima atau lebih penyedia.
- Strategi multi-cloud memungkinkan departemen TI memenuhi kebutuhan teknologi khusus dari berbagai tim di seluruh organisasi.
Kedaulatan data dan pengoptimalan biaya mendorong permintaan akan strategi multicloud
- Dua pendorong utama strategi multicloud di perusahaan adalah kedaulatan data (44%) dan optimalisasi biaya (40%).
- Pendorong lain dari strategi multicloud termasuk kelincahan dan inovasi bisnis (32%), layanan dan aplikasi cloud terbaik (27%), dan masalah penguncian vendor cloud (26%).
- Strategi multicloud memberi perusahaan lebih banyak kendali terhadap di mana dan bagaimana data mereka disimpan dan digunakan, sekaligus memastikan bisnis dapat mengontrol biaya operasi cloud mereka dengan menyesuaikan layanan mana yang mereka gunakan dari penyedia yang berbeda.
Organisasi perusahaan secara proaktif merencanakan strategi multicloud untuk masa depan
- Redundansi data (56%) adalah kasus penggunaan masa depan yang paling diantisipasi, diikuti oleh mobilitas data (52%), dan optimalisasi baiaya di cloud publik (45%).
- Departemen TI juga berencana menggunakan strategi multicloud untuk mitigasi risiko di seluruh lingkungan TI (41%) dan perluasan geografis atau penyampaian layanan global (44%).
- Fakta departemen TI sedang merencanakan strategi multicloud untuk menunjukkan bahwa mereka melihat multicloud sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan teknologi mereka, bukan sekedar taktik untuk beraksi terhadap krisis.
Untuk memberikan solusi dari masalah terkait dengan penerapan beban kerja yang ada, Chris menyampaikan bahwa Oracle Cloud Infrastructure (OCI) menawarkan pilihan pelanggan untuk menerapkan bebean kerja di tempat yang paling sesuai. Dibandingkan dengan penyedia hyperscale lainnya, Chris menyampaikan bahwa OCI dapat membantu pelanggan mencapai hasil bisnis yang diinginkan dengan diperkenalkannya MySQL HeatWave di AWS dan Oracle Database Service untuk Microsoft Azure.
Cloud terdistribusi OCI ini menawarkan pelanggan manfaat cloud dengan kontrol lebih besar atas residensi data, lokalitas, dan otoritas, bahkan di beberapa cloud. Ada pun fitur dari cloud terdistribusi OCI antara lain meliputi multicloud, cloud hibrid, cloud publik, dan cloud khusus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: