Kementerian ESDM Beberkan Manfaat Konversi Kendaraan Listrik

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa konversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik dapat menguntungkan bagi masyarakat maupun negara.

Menurutnya, adanya konversi tersebut dapat menekan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) yang ditargetkan mencapai 31,8 persen pada 2030, hingga mengurangi kompensasi BBM Pertalite.

"Kita sama-sama tahu secara khusus untuk bensin itu kita masih impor dalam jumlah besar. Konversi ini di sisi lain juga mengurangi kompensasi Pertalite dan memberikan penghematan biaya bahan bakar bagi masyarakat," ujar Dadan dalam acara Sosialisasi Bantuan Pemerintah Program Konversi Motor Listrik, Selasa (4/4/2023).

Baca Juga: Kementerian ESDM Targetkan Penerima Bantuan Konversi Kendaraan Listrik hingga 150 Ribu

Dadan mengatakan, konversi motor listrik juga memberikan manfaat bagi masyarakat, di mana pemilik motor akan menghemat biaya BBM hingga Rp2,77 juta per tahun per sepeda motor dengan asumsi penggunaan Pertalite per sepeda motor tahun lalu.

"Kemudian penghematan kompensasi pertalite di sisi pemerintah sebesar Rp18,6 miliar kalau kita konversi 50 ribu unit, tambahan konsumsi listrik 15,2 GWh, penurunan emisi 30 ribu ton," ujarnya. 

Manfaat lainnya ialah menekan impor BBM hingga 20 ribu kiloliter (kl) yang berarti menimbulkan penghematan devisa negara sebesar US$10 juta, serta menciptakan lapangan kerja baru dari bengkel-bengkel konversi.

"Penciptaan lapangan kerja baru baik itu bengkel konversi yang baru dibentuk maupun bengkel yang timbul dari industri komponen untuk menunjang kegiatan konversi motor listrik," ucapnya.