Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pelajar SMP dan SMA Mulai Diprovokasi untuk Serang TNI, Warga Geram Ikut Angkat Senjata Usir KKB di Papua

        Pelajar SMP dan SMA Mulai Diprovokasi untuk Serang TNI, Warga Geram Ikut Angkat Senjata Usir KKB di Papua Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua kian meresahkan karena mulai melibatkan para pelajar SMP dan SMA. Mereka memprovokasi kelompok tersebut untuk melakukan penyerangan kepada personel Tentara Nasional Indonesia (TNI).

        Menanggapi kian masifnya teror KKB, masyarakat sekitar yang terganggu pun mulai melakukan perlawanan untuk mengusir Kelompok Separatis Teroris atau KST ini dengan menggunakan senjata seperti busur dan panah.

        Baca Juga: KKB Sebut TNI-Polri Lakukan Pengeboman di Nduga, Kapendam Cenderawasih Tegas Bantah: Mereka Playing Victim!

        Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman mengungkapkan gerombolan KST Papua kembali menyerang aparat di Intan Jaya, Papua tengah pada Minggu dan Senin (23-24/4/2023). Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua ini tidak hanya menyerang aparat tetapi juga melakukan keributan dengan masyarakat di Kampung Sambili, Kusage, dan Mamba Bawah.

        Gerombolan Kelompok Separatis Teroris atau KST Papua melakukan penyerangan pada hari pertama menggunakan dua senjata api laras panjang. Kelompok kriminal bersenjata atau KKB ini menyerang anggota TNI Yonif 305/Tkr yang tengah dalam perjalanan dari Kampung Sambili menuju Kusage. 

        Anggota TNI Yonif 305/Tkrn kemudian merespons serangan tersebut, sehingga gerombolan KST Papua kocar-kacir dan melarikan diri.

        Masyarakat setempat ikut membantu aparat dengan cara mengusir KST keluar dari kampung mereka. Masyarakat mengusir para gerombolan KST yang selama ini disebut Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB, karena ulahnya sudah sangat meresahkan.

        ”Maka, terjadi keributan antara gerombolan KST dan masyarakat kampung,” kata Herman dalam keterangannya (25/4).

        Dalam serangan tersebut, pihaknya mendapatkan informasi bahwa KST ternyata sempat mengajak remaja SMP/SMA di kampung itu untuk menyerang TNI. Mereka memobilisasi para remaja tersebut. Termasuk untuk menyerang anggota TNI-Polri yang sedang melaksanakan pencarian pilot Susi Air di Nduga.

        Baca Juga: KKB Papua Macam Ubah Strategi, Kini Mulai Tantang Menterinya Jokowi: Kalau Berani Debat, Ayo Datang!

        Sementara itu, dilansir dari Cenderawasih Pos, Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sembom mengatakan, Pembebasan Nasional Papua Barat (PNPB) Kodap VIII Intan Jaya baru saja menembak mati orang asli Papua. Mereka menganggapnya sebagai mata-mata dan menjadi agen TNI. Mereka juga merampas tiga pucuk senjata.

        ”Itu mata-mata intelijen TNI-Polri di Beoga, dan staf operasi Kodap VIII Intan Jaya Lewis Kogoya melaporkan bahwa mereka menembak mati Joni Botak karena dianggap sebagai pengkhianat,” kata Sebby, Senin (24/4) malam.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: