Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Duet Prabowo-Anies Bisa Terjadi Usai Pertemuan Ketum Gerindra dengan JK, Batas Kawan dan Lawan Sangat Tipis!

        Duet Prabowo-Anies Bisa Terjadi Usai Pertemuan Ketum Gerindra dengan JK, Batas Kawan dan Lawan Sangat Tipis! Kredit Foto: Suara.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Duet Prabowo-Anies di Pilpres 2024 kembali mencuat usai terjadinya pertemuan antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Mantan Presiden RI Jusuf Kalla (JK). Duet ini pun dinilai Pengamat politik Ujang Komarudin sangat mungkin terjadi.

        "Di politik itu serba mungkin, hanya kan berapa besar persentasenya," kata Ujang ketika dihubungi wartawan, Rabu (3/5/2023).

        Baca Juga: Arah Angin Mulai Berubah, Muncul Dukungan Duet Prabowo-Anies untuk Lawan Ganjar Pranowo

        Dia mengatakan, dalam politik, kawan bisa menjadi lawan juga sebaliknya. Ditambah lagi belum ada kejelasan dari Koalisi Perubahan tentang posisi Anies sebagai capres.

        "Jadi, saya melihat bisa saja kalau Anies tidak bisa jadi capres. Gagal jadi capres misalkan di Koalisi Perubahan, lalu menjadi cawapresnya Prabowo itu mungkin-mungkin saja dalam politik," beber Ujang.

        Menurut dia, politik selalu menghadirkan kejutan. Begitu juga pada 2024 ini, sangat sulit untuk ditebak.

        "Karena tadi, batasnya tipis, antara kawan dan lawan, begitu juga sebaliknya. Bisa hari ini jadi kawan, besok jadi lawan," ujar dia.

        Dia mengatakan hal yang wajar jika Anies pada akhirnya berlabuh menjadi cawapres Prabowo.

        "Ketika Anies gagal jadi capres, batal jadi capres, ya sesuatu yang tidak mungkin (jadi cawapres), daripada Anies tidak dapat apa-apa, misalkan jadi cawapresnya Pak Prabowo," ujar Ujang.

        Di sisi lain, Ujang menilai Prabowo membutuhkan basis suara kalangan Islam. Dan hal itu ada pada Anies.

        "Memungkinkan bisa terjadi Pak Prabowo butuh dukungan dari kelompok Islam juga, jadi ya kelompok Islam itu ada di baris dukungan Anies," kata dia.

        Dia pun menyebut berpasangan dengan Anies akan lebih rasional bagi Prabowo ketimbang sosok yang lain.

        "Anies di daerah kan banyak pendukungnya, jadi walaupun mungkin saat ini Prabowo belum mau dipasangkan dengan Anies, tetapi ke depan bisa jadi. Di politik tidak ada yang tidak mungkin," tambah Ujang.

        Selain itu, dia menilai pertemuan antara Prabowo dengan JK itu kan memungkinkan terjadi perjodohan antara Prabowo dan Anies.

        Sementara bagi Anies, Ujang menyebut berpasangan dengan Prabowo juga bukan merupakan pilihan buruk.

        Baca Juga: Tandingi Ganjar, Duet Prabowo-Anies Berpotensi Menang Pilpres 2024

        Apalagi elektabilitas Anies yang belakangan stagnan dan tidak ada peningkatan meski sudah dideklarasikan oleh NasDem dan partai koalisinya.

        "(Elektabilitas Anies) sebagai capres mungkin stagnan, kalau di cawapreskan bisa menjulang, bisa menambah kemenangan bagi Pak Prabowo," ujar Ujang.

        "Jadi, ya Anies juga akan realistis, kalau dia tidak jadi capres di koalisi perubahan, atau gagal jadi capres ya, jadi cawapres lebih untung, lebih baik," tambah dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: