Pengamat sebut Kehadiran Sandi di Acara IPO Produsen Miras Cap Tikus Bisa Ganjal Posisi Cawapres
Pengamat politik Cecep Hidayat menilai kehadiran Sandiaga Uno di acara seremoni IPO PT Jobubu Jarum Minahasa TTbk, sebuah produsen miras cap tikus berpotensi mengganjal pencalonannya sebagai cawapres.
"Sandiaga yang menghadiri IPO perusahaan minuman keras cap tikus berpotensi untuk dijadikan kampanye negatif baik dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan ataupun dari external,"
Dia menilai kampanye negatif ini bertujuan agar PKS tak mengusung Sandiaga di pilpres 2024. Sebab ide miras tak sesuai dengan visi PKS.
"Namun kehadiran Sandiaga di IPO minuman keras Cap Tikus bisa ditafsirkan sebagai dukungannya terhadap UMKM dan industri kreatif di Indonesia," terang Cecep.
Cecep menilai hengkangnya Sandiaga Uno dari Gerindra lebih dikarenakan Sandi merasa sudah tak nyaman lagi dengan partai besutan Prabowo Subianto tersebut.
"Di satu sisi Sandiaga sudah mengeluarkan banyak uang di Gerindra. Namun Gerindra memiliki target tertentu yang belum terwujud. Jika Sandiaga mau menjadi cawapres, menurut Cecep harus segera memilih. Apakah ke PKS atau PPP," tegasnya.
Ia menilai kehadiran Sandiaga yang bergabung ke PPP atau PKS maka diharapkan dapat membantu parpol tersebut.
"Terlebih lagi PPP yang saat ini lagi collaps karena terjadi penurunan suara. Harapannya dengan Sandiaga masuk ke PPP atau PKS dengan membawa logistik yang signifikan sehingga dapat menolong. Logistik tersebut sangat diperlukan untuk pilpres 2024. Besar kemungkinan Sandiaga akan ke PKS sebagai cawapresnya Anies. Sedangkan Sandiaga untuk menjadi cawapresnya Prabowo akan sulit. Elit Gerindra sulit menerima kehadiran Sandiaga kembali," tegasnya.
Sementara itu, ketika ditanya terkait kans Erick Thohir, Cecep menilai PAN sudah secara terang-terangan mengusung Erick Thohir sebagai cawapresnya. Jika proposal PAN diterima oleh PDI Perjuangan, maka peluang Erick untuk maju sebagai cawapres Ganjar dinilai Cecep akan jauh lebih besar dibandingkan kandidat lainnya.
"Apa lagi ada kecenderungan PDI Perjuangan akan memilih cawapres dari kelompok Islam. Karena parpol peserta pemilu nantinya tak bisa berdiri sendiri, menurut Cecep nantinya penentuan cawapres akan ditentukan oleh koalisi parpol. Dengan mempertimbangkan kelompok lain seperti dari kelompok muslim," pungkasnya.
Cecep menilai sosok Erick adalah tokoh yang dekat dengan Banser dan Nahdlatul Ulama.
"Dekat dengan Banser dan memiliki sumberdaya ekonomi yang sangat kuat untuk pilpres, ada kemungkinan PDI Perjuangan akan memilih Erick Thohir. Erick ada representasi dari PAN dan Banser,”ucap Cecep.
Lalu bagaimana dengan nasib Ridwan Kamil?
Cecep menilai Kang Emil masih memiliki tantangan untuk bisa mendapatkan dukungan di internal Golkar. Seperti kita ketahui, Golkar terdiri dari banyak faksi. Sehingga tak mudah bagi Kang Emil mendapatkan rekomendasi dari banyak faksi di Partai Golkar.
"Sedangkan kasus Kang Emil dalam penggunaan anggaran pembangunan Mesjid Al Jabar, saya tak mengetahui secara persis. Jika ada pihak yang ingin melaporkannya ke BPK atau pihak berwajib atas kasus tersebut itu jauh lebih bagus. Nanti Kang Emil bisa menjelaskan kepada pihak berwenang mengenai penggunaan anggaran pembangunan Mesjid Al Jabar,” kata Cecep.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: