Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menparekraf Diskusi dengan Pelaku Usaha, Bahas Masalah Kapal Phinisi di Labuan Bajo

        Menparekraf Diskusi dengan Pelaku Usaha, Bahas Masalah Kapal Phinisi di Labuan Bajo Kredit Foto: Kemenparekraf
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berdiskusi dengan pelaku usaha sekaligus pemilik kapal Tara by Nusa Coral membahas permasalahan kapal phinisi di Labuan Bajo.

        Sandiaga juga sempat meninjau langsung lokasi di sela-sela kegiatan KTT ke-42 ASEAN 2023 dan berlayar ditemani sang pemilik Kapal Tara by Nusa Coral, Rama Aditya (33), ke Pulau Kelor di perairan Taman Nasional Komodo untuk merasakan langsung sensasi naik kapal phinisi yang menjadi salah satu atraksi bagi wisatawan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

        Baca Juga: Mewah! Jokowi Ajak Pemimpin ASEAN Nikmati Sunset Naik Kapal Pinisi di Labuan Bajo

        "Jadi beberapa waktu lalu banyak kejadian kapal terbakar dan tenggelam. Jadi bagaimana penerapan standar yang berhubungan dengan kebersihan, kesehatan, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan? Apa sebenarnya penyebab utama masalah itu?" tanya Menparekraf Sandiaga dalam keterangannya, Kamis (11/5/2023).

        Lantas, Rama yang juga lulusan Politeknik Pariwisata Bandung tahun 2008 itu, menjelaskan, dari sisi CHSE, pihaknya sudah menerapkan dan menjaga kebersihan mulai dari memvakum kapal agar kebersihan terjaga dan standar kebersihan lainnya.

        "Sementara sisi safety kami satu tahun sekali melakukan docking, karena memang sebagai info di Labuan Bajo tidak ada fasilitas itu, jadi kami docking ke Bali," katanya.

        Kemudian, Rama menjelaskan, ketika clearance, kapal harus punya surat kesehatan kapal yang berlaku satu tahun. Itulah yang akan dijadikan clearance untuk syahbandar kalau kapal sudah sehat dan dipersilakan untuk berlayar.

        "Sayangnya, di Labuan Bajo sendiri tidak ada fasilitas docking kapal tersebut, harus ke Bali dan itu memerlukan biaya yang cukup mahal. Untuk penyebab kebakaran sendiri, salah satu penyebab utamanya adalah terkait elektrikal" ujarnya.

        Menindaklanjuti hal tersebut, Sandiaga akan membuat satgas khusus berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan sebagai upaya mitigasi dan memastikan keselamatan wisatawan saat merasakan Live on Board (LOB).

        "Jadi pastikan kalau naik LOB ini sudah layak, sehat, dan penyelenggaranya itu memiliki kompetensi dan sertifikasi. Wisatawan juga berhak menanyakan uji kelayakan kapal sebelum berlayar," ujarnya.

        Baca Juga: Wamenparekraf Dorong Pengembangan Potensi Wisata Kampung Kaper, Manggarai Barat, NTT

        Setelah berdiskusi, sambil room tour di Kapal Tara yang baru beroperasi pada Februari 2023 silam, Sandiaga juga sempat melakukan aktivitas di perairan Pulau Kelor. Ia melakukan stand up paddle dan berenang sambil menikmati keindahan laut di sana.

        "Saya sangat bangga betapa beruntungnya kita sebagai negara maritim Indonesia, memiliki kekayaan alam yang begitu indah. Yuk, selalu jaga keindahan alam Indonesia khususnya Labuan Bajo untuk membantu membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja, sehingga masyarakat lokal lebih sejahtera," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: