Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gagas Jokowisme, Waketum PSI: Jokowi Adalah Kompas Moral Tertinggi di Politik Indonesia Saat Ini

        Gagas Jokowisme, Waketum PSI: Jokowi Adalah Kompas Moral Tertinggi di Politik Indonesia Saat Ini Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Depok -

        Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggaungkan gagasan 'Jokowisme' untuk menyebut kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) selama menjadi presiden.

        Gagasan Jokowisme diunggah PSI di akun media sosial mereka pada Jumat (12/5/2023). Dalam keterangannya, PSI menjelaskan bahwa gagasan Jokowisme adalah sebuah paham progresivitas Indonesia menuju sebuah negara bangsa yang maju, berkeadilan, dan berdaulat dalam makna yang sesungguhnya.

        Waketum PSI Andy Budiman menjelaskan bahwa saat ini Jokowi merupakan sosok kompas moral tertinggi dalam perpolitikan Indonesia. Hal ini tercermin dalam hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menjabarkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat kepada Jokowi mencapai 82%.

        Baca Juga: Adian Napitupulu Klaim 95 Persen Relawan Jokowi Dukung Ganjar, Ketum Projo: Ya Silakan Saja

        “Pertama yang harus kita lihat, kompas moral tertinggi dalam politik Indonesia hari ini adalah Pak Jokowi, itu tidak bisa kita bantah. 82% dukungan masyarakat kepada Pak Jokowi itu hasil dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada April menunjukkan bahwa masyarakat puas dengan kinerja Pak Jokowi. Puas itu adalah percaya, percaya keras bahwa Pak Jokowi ini memang pemimpin yang membela kepentingan rakyat,” kata Andy Budiman, dikutip dari kanal Youtube Total Politik pada Senin (22/5/2023).

        Dengan demikian, ia mengatakan bahwa sikap PSI akan terus tegak lurus kepada Jokowi, terutama dalam hal ide dan gagasan.

        “Jadi sikap PSI kalau banyak orang yang bertanya, tegak lurus kepada Pak Jokowi itu bisa dimaknai sebagai sebuah sikap tegak lurus pada apa yang menjadi kehendak rakyat. Jadi ketika PSI menyampaikan sebuah sikap tegak lurus kepada Pak Jokowi, itu bukan sekadar sikap manut, nurut, atau lain sebagainya, tetapi kita ingin mendukung satu gagasan dan satu ide. Karena bagi PSI, Pak Jokowi itu bukan sekadar sosok, tetapi sebuah gagasan yang disebut Jokowisme, gagasan yang sudah diterima oleh publik,” katanya.

        Selain itu, ia menjelaskan bahwa pada awalnya Indonesia dipandang sebelah mata oleh dunia internasional. Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa semenjak dipimpin oleh Presiden Jokowi, Indonesia mulai dilirik oleh dunia.

        “Ketika menjadi presiden, ketika pertama kali membangun infrastruktur, banyak orang ragu untuk apa infrastruktur, sesuatu yang sebenarnya didasarkan pada visi yang jelas tentang Indonesia. Saya mengutip apa yang ditulis oleh majalah The Economist pada edisi November 2002 lalu yang menyebut Indonesia sebagai sebuah raksasa yang mulai bangkit. Dulu Indonesia disebut sebagai ‘the biggest invisible object’, jadi Indonesia dianggap sebagai objek tak terlihat paling besar di muka bumi. Tapi untuk pertama kalinya semenjak dipimpin oleh Pak Jokowi, Indonesia mulai dilirik oleh dunia,” jelasnya.

        Lebih lanjut, Andy Budiman mengagumi kepemimpinan Jokowi yang mempunyai visi dan hasil kerja yang jelas.

        “Inilah satu bukti bahwa kepemimpinan Pak Jokowi ini tidak terbantahkan adalah kepemimpinan yang sangat luar biasa, punya visi, punya hasil kerja yang begitu jelas. Inilah yang kami sebut sebagai Jokowisme; ada keberanian dan ada keberpihakan kepada masyarakat,” tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Novri Ramadhan Rambe
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: