Bongkar Strategi Indonesia Dukung Ekosistem Mobil Listrik, Menkeu: Demi Tingkatkan Kesempatan Kerja
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan Pemerintah Indonesia terus mendukung pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) melalui penetapan kebijakan.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memposisikan diri secara strategis dalam geopolitik juga bentuk kesadaran akan ancaman perubahan iklim yang makin meluas.
Baca Juga: Silaturahmi MKI dan Peluncuran Kegiatan Hari Listrik Nasional ke-78 Enlit Asia 2023 Resmi Dibuka
"Oleh karena itu Pemerintah menggunakan instrumen fiskal di dalam mempercepat transformasi ekonomi. Ini tidak hanya menciptakan nilai tambah yang tinggi, meningkatkan kesempatan kerja, dan untuk mentransformasikan energi yang makin ramah lingkungan dalam rangka menurunkan emisi, serta untuk meningkatkan efisiensi subsidi energi, namun strategi ini juga menempatkan Indonesia pada poros strategis di dalam pusaran geopolitik di dunia," kata Sri Mulyani, dalam Rapat Paripurna DPR yang beragendakan Tanggapan Pemerintah terhadap Pandangan Fraksi atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) RAPBN 2024, Selasa (30/1/2023).
Sri Mulyani mengatakan dukungan untuk pengembangan ekosistem industri KBLBB tidak hanya dilakukan Indonesia. Sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Tiongkok juga negara ASEAN seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia turut masif melakukan formulasi kebijakan memperkuat ekosistem industri KBLBB mereka.
"Produsen kendaraan bermotor di banyak negara berkomitmen untuk mengalihkan produksi 100% ke mobil listrik di tahun 2035-2040. Jadi mobil listrik menjadi tren keniscayaan," tandas Menkeu.
Baca Juga: Pabrik Baterai Mobil Listrik Hadir di Jabar
Terkait hal itu, Pemerintah melalui instrumen fiskal akan terus menjaga kepentingan strategis Indonesia dalam kancah persaingan industri ini.
"Pemerintah memperkenalkan serangkaian insentif tidak hanya dari sisi supply yaitu menarik investor untuk datang ke Indonesia namun investor juga akan mempertimbangkan makin kuat apabila domestik demand pasar dalam negeri Indonesia juga memiliki peranan yang sangat penting," pungkas Menkeu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Almas
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: