Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gandeng Jepang untuk Benahi Masalah Wasit, Langkah Erick Thohir Dipuji

        Gandeng Jepang untuk Benahi Masalah Wasit, Langkah Erick Thohir Dipuji Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat sepak bola nasional Sigit Nugroho mengakui langkah Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta komite bantuan pada Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) terkait masalah wasit di Liga 1 Indonesia sangat tepat.

        Pasalnya, masalah wasit hingga saat ini masih menjadi masalah tersendiri dimana sebagian besar klub mempermasalahkan kepemimpinan wasit di Liga Indonesia.

        Bahkan, berdasarkan laporan yang diterima pihak penyelenggara, laporan terbanyak datang dari klub karena menilai kepemimpinan wasit kurang tepat.

        “Saya kira itu punya 2 manfaat ganda. Pertama, JFA senang dimintai bantuan PSSI, artinya mereka mendapat apresiasi. Kedua, tentu akan ada semacam shock therapy,” kata Sigit Nugroho kepada wartawan, Sabtu (3/6).

        Menurut Sigit, PSSI dan para petinggi wasit sudah memahami permasalahan tersebut, namun ada beberapa faktor yang membuat permasalahan wasit ini terselesaikan. Untuk itu, lewat kerja sama dengan JFA ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan wasit.

        “Sebenarnya PSSI dan petinggi perwasitan sudah paham masalah wasit. Tapi “faktor non teknis” yang membuat keputusan wasit di lapangan seolah konyol. Dengan sentuhan langsung orang Jepang, faktor non teknis tereduksi,” ucapnya.

        Terkait dengan kebijakan Ketum PSSI Erick Thohir menaikkan gaji dan memberikan asuransi kepada wasit, sangatlah baik.

        Namun, gaji dan bonus yang didapatkan wasit saat ini sudah besar, tetapi jika keputusan menambah gaji wasit bisa menyelesaikan masalah yang terjadi, maka dilakukan demi maju dan sehatnya sepak bola Indonesia.

        “Kalau ini terwujud, saya kira sudah tinggi. Tapi kalau mau dinaikkan lagi, tak masalah. Kuncinya di integritas, bukan pada diri si wasit, tapi juga stakeholder lain seperti klub, pengurus pusat, dan para “aktor non teknis” yang orang bola umumnya sudah paham siapa mereka,” jelasnya.

        Pendiri suporter Indonesia ini mendukung penuh kebijakan PSSI agar klub peserta Liga 1 maupun Liga 2 untuk memperbaiki sistem penerangan di stadion demi kerja VAR.

        PSSI sendiri menargetkan akan menggunakan VAR di tengah kompetisi sembari menanti perbaikan lampu stadion oleh peserta Liga 1 Indonesia.

        “Penambahan penerangan itu mutlak. Bukan hanya untuk VAR, tapi juga media. Sering ada keluhan dari fotografer Asia saat ke Indonesia soal ini,” ungkapnya.

        Sigit juga mendukung penerapan VAR di Liga Indonesia demi kemajuan sepak bola Indonesia, karena beberapa liga di Asia sudah menggunakan VAR. Hal ini agar membiasakan pemain Indonesia dengan teknologi dalam sepak bola.

        “Di sepak bola modern VAR mutlak diperlukan, tak terkecuali Indonesia. Soalnya, VAR juga dipakai di negara-negara di bawah AFC dan Indonesia ikut dalam yuridiksi mereka. Jika tak dibiasakan memakai VAR, lalu bertandang di negara yang sudah pakai VAR, yang ada uring-ringan saat gol dianulir atau sebaliknya. Intinya merasa dirugikan VAR,” tutupnya.

        Ketua Umum PSSI Erick Thohir, meminta komite bantuan pada Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) terkait masalah wasit di Indonesia. Kepada Komite Wasit JFA Erick Thohir menjelaskan beberapa rencana untuk meningkatkan kualitas wasit di Indonesia.

        Erick Thohir mengakui jika ada beberapa proses yang sudah dia siapkan. Namun, dia meminta ada pendampingan dari JFA untuk masalah ini. Tujuannya agar sistem yang dipersiapkan bisa berjalan dengan baik saat di lapangan.

        "Kita punya rencana 4 tahun ke depan, tapi saya butuh proses yang cepat. Pertama yang harus kita lakukan adalah membuat struktur. Tentu saya butuh bantuan jika memungkinkan mengirim dua orang (dari JFA) full time," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: