Reeracoen Indonesia Bertransformasi Jadi Gaweku, Maksimalkan AI dan Automation

Perusahaan teknologi sumber daya manusia berbasis di Indonesia, Reeracoen Indonesia mengumumkan perubahan merek dan nama perusahaan menjadi Gaweku di Kuningan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta pada Selasa (6/6/2023). 

Agensi penyedia sumber daya manusia dan konsultan human resource (HR) selama 10 tahun ini mulanya didirikan pada Oktober 2013 dengan nama Reeracoen Indonesia, yang juga punya basis agensi konsultan HR-nya di Jepang.

Reeracoen Indonesia sendiri memiliki sayap unit bisnis yang menyokong ekosistem HR untuk membantu 150 perusahaan di Indonesia sebagai kliennya, yakni Ultra Tech sebagai layanan keuangan untuk karyawan yang didirikan pada 2018, HRPods sebagai media vertikal yang mempublikasikan wawasan tentang HR di Indonesia sejak 2020, dan kemudian berkembang menjadi Gaweku pada Juni 2023 ini.

Baca Juga: Startup Agroteknologi Semaai Raih Pendanaan untuk Luncurkan Produk Finansialnya

COO Gaweku, Kenichi Fujiki menjelaskan transformasi Reeracoen Indonesia menjadi Gaweku adalah inovasi perusahaan ini untuk menyediakan solusi HR dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan meringankan beban HR.

“Gaweku artinya adalah pekerjaan saya. Harapannya, kami yang merupakan bagian dari Gaweku ini memiliki rasa bangga terhadap kontribusi atas klien kami dan jobseeker (pencari kerja), juga pada diri kami. Karena semua yang ada di Gaweku ini, sama-sama tumbuh. Sehingga memiliki ownership (kepemilikan) dalam Gaweku ini,” ujar Fujiki.

Fujiki pun secara resmi mengumumkan transformasi Reeracoen Indonesia menjadi Gaweku di saat acara media gathering di Gedung World Capital Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta pada Selasa (6/6/2023).

“Kami dari Reracoen sebelumnya bertransformasi menjadi Gaweku. Kami menggunakan AI, software dan automation untuk menciptakan produktivitas yang lebih baik lagi,” ujar Fujiki.

Banyaknya layanan unit bisnis Reeracoen Indonesia seperti Ultra Tech dan HRPods ini tidak dihilangkan, melainkan menjadi penyokong untuk kemudahan manajemen perusahaan. Contohnya layanan Ultra Tech yang menyediakan layanan keuangan karyawan berupa salary upfront dan HRIS, dan semua ini masih akan dikembangkan. 

Soal pendanaan, hingga saat ini Reeracoen Indonesia—termasuk Gaweku—menggunakan pendanaan langsung dari keuangan perusahaan tersebut.

Lantas, apa yang membedakan Gaweku dengan layanan penyedia dan solusi HR lainnya? Fujiki menjelaskan, Gaweku justru mencoba eksplor dari berbagai cakupan pekerjaan HR.

“Kami mencoba out of the box, keluar dari comfort zone kami, mencoba eksplor berbagai cakupan pekerjaan HR, membentuk satu kesatuan ekosistem yang mempermudah HR,” ujar Fujiki saat menjelaskan keunggulan Gaweku dari layanan lainnya.

Soal AI dan otomasi, Gaweku menggunakan sistem berbasis awan (cloud-based system). Artinya, kecerdasan buatan membantu untuk menyocokkan curriculum vitae (CV) yang ada dalam basis data Gaweku menjadi otomatis sesuai dengan persyaratan pekerjaan yang sudah diatur. 

Meskipun teknologi HR masih potensial, namun bagaimana dengan solusi HR untuk UMKM. Fujiki menjelaskan, “UMKM pasti akan membutuhkan HR tech ke depannya.”