Koar-Koar Sam Altman Ngaku Siap Hadapi Kiamat, Sudah Siapkan Bunker Senjata Hingga Emas untuk Bertahan Hidup

Bos OpenAI Sam Altman adalah orang yang mengaku siap menghadapi hari kiamat. Pada tahun 2016, ia pernah membual tentang simpanan senjata, emas, dan barang bertahan hidup lainnya, jauh sebelum dia memperingatkan AI menimbulkan "risiko kepunahan" bagi umat manusia yang setara dengan senjata nuklir dan pandemi.

Pada tahun 2016, profil Altman di New Yorker menceritakan bahwa salah satu hobinya, selain mengumpulkan mobil dan pesawat terbang, adalah mempersiapkan diri untuk bertahan hidup jika terjadi bencana, seperti kematian, virus sintetik atau timbulnya AI nakal yang menyerang kita.

"Saya mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya," kata Altman. “Tapi saya punya senjata, emas, potasium iodida, antibiotik, baterai, air, masker gas dari Angkatan Pertahanan Israel, dan sepetak besar tanah di Big Sur yang bisa saya kunjungi.”

Baca Juga: Waduh! Bos OpenAI Sam Altman Ancam Uni Eropa Bakal Berhenti Beroperasi Jika Kecerdasan Buatan Terlalu Diatur!

Namun, mengutip New York Post di Jakarta, Rabu (7/6/23) eksekutif OpenAI ini meremehkan komentar masa lalunya. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa dia bukan seorang ahli kiamat seperti yang selama ini ia pikirkan.

“Itu seperti hobi yang menyenangkan, tapi tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Semua ini tidak akan membantu Anda jika [kecerdasan umum buatan] salah, tapi ini seperti hobi yang menyenangkan,” kata Altman.

Visi kiamat Altman adalah hal biasa di Silicon Valley, di mana semakin banyak miliarder teknologi telah menggelontorkan uang ke dalam rencana darurat pasca-apokaliptik seperti bunker jarak jauh dalam beberapa tahun terakhir.

Altman bukan satu-satunya taipan teknologi yang memberikan peringatan ahli tentang potensi malapetaka kemajuan AI yang tidak terkendali. Awal bulan ini, Elon Musk mengatakan dia melihat risiko AI menjadi Terminator di masa depan. Musk juga menjelaskan rencananya untuk membangun koloni yang berkelanjutan di Mars sebagai kunci kelangsungan hidup jangka panjang umat manusia jika terjadi bencana.