Hindari Konflik Kepentingan, Erick Thohir Bangga Puteranya Mundur dari Komisaris Persis: Proud Of You, Son!
Keputusan Aga Thohir mundur dari posisi Presiden Komisaris klub Persis Solo mendapat apresiasi dari ayahnya, Erick Thohir.
Erick Thohir mengaku bangga dengan keputusan yang dibuat oleh Aga Thohir. Aga Thohir, Pemuda berusia 22 tahun yang menjadi Presiden Komisaris sejak tahun 2021 segera meletakkan jabatan tepat sebelum Liga 1 musim 2023/2024 bergulir pada 1 Juli.
Melalui akun Instagramnya, Erick Thohir mengunggah saat dia bersama Aga Thohir. Selain hubungan mereka sebagai ayah dan anak, Erick Thohir dan Aga Thohir juga merupakan teman saat nonton bola.
"Proud of you, son. Tetap jadi teman nonton bola saya ya. Semangat terus dukung Indonesia" tulis Erick Thohir di akun Instagramnya, dikutip Rabu (28/6/2023).
Pengamat Sepak Bola Nasional Fadli Idris mengatakan, langkah yang diambil oleh Aga Thohir sangat tepat karena salah satu alasan terjadinya konflik kepentingan adalah adanya hubungan baik antara pemilik atau pengurus klub dengan pimpinan organisasi (PSSI).
“Saya pikir langkah yang diambil oleh Aga Thohir ini cukup baik ya, dan kita memang harus pahami ketika memiliki hubungan baik dengan suatu pimpinan organisasi, sangat rawan terjadi conflict of interest antara pemilik kepentingan dengan pejabat yang sedang berkuasa sekarang, maka itulah yang dihindari oleh Aga Thohir,” kata Fadli Idris kepada wartawan, Rabu (28/6).
Langkah Aga Thohir ini patut diapresiasi dan wajib diikuti oleh semua orang yang berkecimpung dalam sepak bola Indonesia, baik itu antara pengurus dengan pimpinan klub, pemain dengan pimpinan klub maupun pemain dengan pelatih.
Bahkan, hubungan pertemanan pemilik klub dengan pimpinan PSSI juga harus dihindari agar tidak terjadi konflik kepentingan.
“Kita patut mengapresiasi dan semoga ini bisa dilakukan oleh berbagai macam pihak sehingga persepakbolaan di Indonesia semakin baik, bukan hanya sekedar dia adalah teman, dia adalah sahabat ataupun dia dalam keluarga antar lembaga maupun PSSI dengan klubnya, kita berharap tidak ada saling keterkaitan yang bisa merusak sepak bola Indonesia,” ucapnya.
Dijelaskan Fadli, hubungan dekat antara pemilik atau pengurus klub dengan pimpinan PSSI sangat berpeluang terjadinya konflik kepentingan, dan konflik ini akan berdampak negatif bagi sepak bola Indonesia.
Oleh sebab itu, langkah yang diambil Aga Thohir ini harus dijadikan contoh bagi semua pihak, baik di dunia sepak bola maupun luar sepak bola.
“Ya sudah pasti ya bukan hanya antara ayah dan anak yang sudah pasti sangat melekat hubungannya, tetapi antar teman atau tentang sahabat baru atau teman dalam seperjuangan dalam perusahaan maupun organisasi, itu sangat rawan terjadi conflict of interest sehingga memang apa yang dilakukan oleh Aga Thohir ini patut kita apresiasi,” jelasnya.
Bahkan, langkah Aga Thohir ini disarankan menjadi acuan atau sebuah kebijakan yang disepakati bersama antara klub dan PSSI demi sepak bola Indonesia dan liga yang profesional.
“Ini bisa dilakukan atau mungkin kita bisa perjuangkan dalam satu nota besar hitam di atas putih sehingga ini bisa menjadi kebijakan, sehingga tidak banyak yang bisa dilakukan oleh pemilik klub dalam mengelola timnya dan Liga di Indonesia bisa berjalan maksimal,” sarannya.
Fadli juga mengakui tangan dingin Aga Thohir yang mampu melakukan transformasi manajemen di Persis Solo. Klub yang dipimpin oleh anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep tersebut berhasil finish di posisi 10 besar Liga 1 Indonesia musim 2022/2023.
“Saya pikir di luar siapapun pemilik dari sebuah klub itu memang satu klub memang harus punya banyak step by step untuk menjadi klub profesional, dan kita melihat Persis Solo ini menjadi salah satu tim besar yang memenuhi kriteria tersebut, finansial nya bagus, manajemen timnya bagus, kemudian stadionnya bagus, suporter juga baik, kemudian juga punya visi besar, punya rancangan program yang jelas sehingga memang wajar kalau misalnya Persis Solo bisa menjadi klub besar sekarang,” ungkapnya.
Fadli Idris pun mengakui Persis Solo memiliki progres yang baik beberapa tahun terakhir ini pasca masuknya Aga Thohir sebagai presiden komisaris. Lewat manajemen yang profesional dan visi yang jelas, Persis Solo berhasil menjadi klub dengan pengelolaan manajemen yang baik.
“Bahkan kalau saya melihat mungkin Persis Solo memiliki progres yang baik di liga tahun ini dengan manajemen yang baik, dukungan pemerintah setempat yang baik, dukungan investor yang baik dan punya visi yang jelas. Persis Solo bisa menjadi kekuatan menakutkan di liga tahun ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Komisaris PT Persis Solo Saestu (PSS), Mahendra Agakhan Thohir menyatakan mundur dari posisinya sebagai presiden komisaris di Persis Solo, klub kebanggaan Kota Surakarta itu.
Aga Thohir, Pemuda berusia 22 tahun yang menjadi presiden komisaris sejak tahun 2021 meletakkan jabatan tepat sebelum Liga 1 musim 2023/2024 bergulir pada 1 Juli.
Sekaligus menghindari konflik kepentingan karena sang ayah, Erick Thohir menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Alasan utamanya untuk menghindari konflik kepentingan karena Bapak kini Ketum PSSI".
"Sebenarnya sayang juga karena baru dua tahun di Persis. Tapi ini demi kebaikan semua, dan saya sudah berkonsultasi dengan Bapak saya bahwa ini jalan terbaik," ujar Aga.
Bukan hanya bagi Persis dan PSSI, tapi terpenting bagi sepakbola Indonesia sehingga lebih transparan, bersih, dan makin profesional," imbuhnya.
Meski mundur dari PT PSS, Aga berjanji tetap memberikan dukungan agar tim lokal, terutama Persis yang sudah berusia 100 tahun, menjadi juara nasional.
Apalagi Aga merasa dekat dengan Solo yang menjadi kota pertama sang kakek, Teddy Thohir merantau untuk sekolah.
"Meski tak lagi di Persis, saya tetap ingin mengikuti jejak Bapak saya membantu memajukan industri olahraga di Indonesia," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: