Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menilai berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga yang terpercaya menyebut 80 persen publik puas dengan kinerja Presiden Jokowi di periode keduanya.
Dan akan ada sekitar 15 persen pemilih yang akan mengikuti ke mana arah telunjuk Presiden Jokowi terhadap capres yang akan bertarung nanti.
Dan angka 15 persen itu kini diperebutkan oleh capres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan juga capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"15 persen total pemilih kita itu ikut kemana arah telunjuk Pak Jokowi, kalau dia telunjuknya ke Ganjar mereka ikut, begitu juga sebaliknya jika diarahkan ke Prabowo dia pun sama. 15 persen itu bukan angka yang kecil loh," kata Ray Rangkuti.
Ray menambahkan bahwa dengan modal 15 persen saja, bisa mengerek signifikan bagi Ganjar dan Prabowo.
"Ganjar dan Prabowo kurang lebih sama (elektabilitasnya), siapa pun nanti yang ditunjuk Pak Jokowi ya tambahannya sekitar 15 persen itu," tambahnya.
Untuk itu lah, Ray menyebut kalau 'politik mepet' itu sangat penting bagi Ganjar dan Prabowo untuk diasosiasikan kedekatan dengan Jokowi.
"Seperti Pak Prabowo bukan hanya melalui Jokowi, juga dengan keluarga Pak Jokowi, bagaimana viralnya Kaesang pernah memakai kaos Pak Prabowo, lalu Gibran bertemu dengan Pak Prabowo," tegasnya.
Lalu bagaimana dengan Anies Baswedan?
"Politik pepet ini mengakibatkan susahnya Anies untuk menaikkan elektabilitas dia, bagaimana bisa menaikkan elektabilitas dari orang yang 80 persen pemilih puas dengan kinerjanya. Paling Anies menyasar 20 persen yang tidak puas dengan kinerja Jokowi," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat