Mengenal Jenis Sistem Pembayaran untuk Kemudahan Transaksi Keuangan Sehari-hari
Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Tomohon, Sulawesi Utara dengan tema "Keamanan Data Pribadi dalam Transaksi Online" pada Selasa (25/7/2023).
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Ketua STIKOSA AWS, Meithiana Indrasari; Founder SertifikasiTrainer.id, Abdul Hamid Hasan; serta Professional Public Speaker, Chika Audhika.
Baca Juga: Tertinggi Nasional, Lebih dari 5,6 Juta Merchant di Jabar Sudah Terapkan QRIS
Pengguna internet di Indonesia kini mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari total penduduk, menurut survei dari We Are Social dan HootSuit pada awal 2023. Sementara, meski pengguna internet meningkat drastis, kecakapan digital masyarakat Indonesia belumlah merata. Dari data BPS pada 2018 dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian dengan skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019.
Sejak digitalisasi jadi bagian keseharian, pembayaran digital menjadi satu jenis teknologi finansial yang menyediakan jasa pembayaran secara daring tanpa uang tunai. "Kecenderungan penggunaan uang digital makin meningkat seiring perubahan perilaku konsumen yang cenderung mengutamakan kemudahan bertransaksi," ungkap Founder SertifikasiTrainer.id, Abdul Hamid Hasan, saat menjadi narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Selasa (25/7/2023), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Ia menyambung, masyarakat akhirnya harus mengenali satu per satu layanan dompet digital tersebut dan beradaptasi dalam menggunakannya. Pertama ada mobile banking dan internet banking, layanan ini memungkinkan nasabah bank melakukan transaksi perbankan melalui internet dan smartphone.
Ada pula uang elektronik, yaitu alat pembayaran yang berbentuk elektronik di mana nilai uangnya disimpan dalam media kartu. Untuk mendapatkan uang elektronik, penggunanya harus menukarkan dengan uang fisik melalui cara top up.
Ketiga, ada pula yang disebut sebagai gerbang pembayaran sebagai media transaksi yang disediakan oleh layanan aplikasi e-commerce. Layanan ini bisa memberikan otorisasi pemrosesan kartu kredit, ataupun penbayaran langsung, bagi pelanggan dalam aktivitas bisnis online.
"Sering kali juga kita menggunakan dompet digital, yaitu aplikasi elektronik untuk melakukan transaksi pembayaran online. Jenis ini tanpa menggunakan kartu maupun uang tunai, tetapi memakai smartphone. Contohnya adalah OVO, LinkAja, GoPay, dan lainnya," tambahnya.
Setelah mengenal jenis pembayaran digital, perhatikan juga terkait keamanannya. Sebaiknya gunakan media transaksi digital yang tepat, buat PIN atau password yang tidak mudah ditebak, jangan memberikan OTP pada siapapun, serta instal aplikasi dari sumber resmi dan perbarui aplikasi pembayaran digital secara berkala.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum