Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dukungan PAN dan Golkar ke Prabowo Subianto, Tanda Kedaulatan Partai

        Dukungan PAN dan Golkar ke Prabowo Subianto, Tanda Kedaulatan Partai Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dinilai kurang tepat. Dukungan Partai Golkar dan PAN kepada Prabowo Subianto dinilai menjadi bukti kedaulatan partai dalam menentukan koalisi Pilpres 2024.

        Prabowo dan koalisinya tidak pernah mencoba untuk mengeroyok atau mengintimidasi partai politik (parpol) atau koalisi yang lain. Bergabungnya empat besar parpol di KKIR murni hasil dari konsolidasi karena adanya kesamaan visi dan misi.

        Baca Juga: PDIP Semringah Ganjar Pranowo Ungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di Survei Litbang Kompas

        "Jadi potensi parpol lain merapat ke Prabowo itu istilahnya similarity atraction jadi semakin adanya karateristik yang sama maka semakin kuat koalisinya," kata Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara.

        Igor melihat pernyataan Hasto soal PDIP dikeroyok kurang tepat dan cenderung menunjukan adanya kendala di internal PDIP itu sendiri. Bahkan, Igor menilai adanya kesalahan pada diri Ganjar Pranowo selaku capres yang diusung partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.

        Igor mengatakan PDIP sebagai partai penguasa jangan terus-menerus mencari kesalahan koalisi lain hanya untuk menutupi ketidakmampuan Ganjar dalam melakukan komunikasi politik. Seharusnya PDIP mengubah cara komunikasi politiknya menjadi lebih strategis dan lebih visioner.

        "Tidak pantas mengatakan PDIP dikeroyok KKIR, itu menunjukan adanya kendala di internal PDIP atau di capres yang dia usung yakni Ganjar Pranowo," ujarnya.

        Menurut Igor, koalisi besar KKIR sangat memenuhi syarat dan bukanlah sebuah pelanggaran dalam bentuk pengeroyokan. KKIR terbentuk atas dasar kesepakatan bersama untuk memenangkan Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.

        Baca Juga: Survei Litbang Kompas Buktikan Prabowo Subianto Unggul Head to Head dari Ganjar dan Anies

        Hal ini memperlihatkan sehatnya demokrasi yang ada di Indonesia dengan berbagai kelompok mengusung pemimpin yang dikehendaki untuk ke depannya.

        "Jadi bisa dibilang sangat sehat, karena memang sesuai aturan undang-undang bahwa untuk mengusung capres dan cawapres itu ranahnya parpol dan koalisinya. Jadi sangat sehat," pungkas Igor.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: