Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PGRI: Sekolah dan Guru Jangan Kejar Target Kelulusan Saja

        Warta Ekonomi -

        WE Online, Banda Aceh - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh mengingatkan agar pihak sekolah dan guru di provinsi itu tidak hanya mengejar target kelulusan, tapi lebih dari itu bagaimana menciptakan ketaqwaan dan akhlak mulia bagi pelajar.

        "Pihak sekolah dan guru jangan lebih mengejar target kelulusan siswa yang sifatnya kontemporer atau kepentingan sesaat, tapi harus kembali pada tujuan hakiki dari pendidikan yang memiliki ilmu pengetahuan, akhlak dan bertaqwa," kata Ketua PGRI Aceh Ramli Rasyid di Banda Aceh, Selasa (31/3/2015).

        Pernyataan itu disampaikan terkait akan berlangsungnya ujian nasional untuk jenjang SMA/sederajat pada 13-15 April 2015 dan UN jenjang SMP sederajat pada 4-6 Mei mendatang. Ia menjelaskan mulai tahun ini, pihak sekolah atau satuan pendidikan masing-masing memiliki peran besar dalam menentukan kelulusan terhadap peserta didik, bukan berpatokan lagi pada nilai UN seperti tahun sebelumnya.

        Menurut dia, pada tahun sebelumnya, nilai UN dijadikan patokan kelulusan, sehingga kerap menjadi salah satu ujian yang ditakuti oleh sebagian besar pelajar, karena penetapan standar nilai UN yang terus meningkat. Ia mengatakan untuk menghadapi UN perlu kesiapan anak didik, karena ada perubahan yang sangat signifikan, karena patokannya bukan mata pelajaran yang diuji dalam UN sebagai penentu kelulusan.

        "UN kini menjadi standar pemetaan pendidikan, dari yang sebelumnya kelulusan ditentukan UN, sekarang ditentukan oleh sekolah sesuai dengan UU Sisdiknas. Yang perlu diantisipasi adalah, tingkat keikhlasan dan idealisme guru di sekolah sangat menentukan mutu pendidikan," katanya.

        Ia menambahkan, jika guru sekolah berpegang teguh pada regulasi yang ada, maka standar mutu pendidikan akan naik. "Selama ini dengan sistim UN, anak bisa gagal dalam waktu 3 kali jam mata pelajaran dengan mengabaikan tiga tahun proses belajar mengajar di sekolah," katanya.

        Ramli mengatakan setelah terjadi perubahan sistem kelulusan UN, maka kelulusan ditentukan oleh beberapa faktor yakni tingkat kedisiplinan, aksebelitas, etika, moral, prilaku dan kompetensi ilmu pengetahuan atau kognitif.

        "Kami berharap kepada siswa agar belajar dengan baik dan tekun untuk meraih hasil yang baik dalam UN. Harapan kepada orang tua untuk membimbing, mengarahkan dan mengontrol anaknya apakah dia benar belajar atau tidak," katanya. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Achmad Fauzi

        Bagikan Artikel: