Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemerintah Bagi-bagi Rice Cooker Gratis Saat Gelorakan Kurangi Makan Nasi, Pakar: Kurang Koordinasi

        Pemerintah Bagi-bagi Rice Cooker Gratis Saat Gelorakan Kurangi Makan Nasi, Pakar: Kurang Koordinasi Kredit Foto: YouTube.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik dari Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat menyoroti soal pemerintah yang akan membagikan Rice Cooker secara gratis di tengah pemerintah yang juga mengimbau agar masyarakat mulai kurangi konsumsi nasi saat harga beras sedang naik.

        Mengenai hal ini, Achmad menilai kebijakan mengenai rice cooker serta imbauan memakan opsi selain nasi menunjukkan minimnya koordinasi antara kementerian di pemerintahan.

        Baca Juga: Warga Bekasi Puji Langkah Sat-Set Pj Gubernur Jabar Tangani Keluhan Warga soal Air Bersih

        “Alat masak listrik ini contoh kebijakan tak terkoordinasi di level kementerian pemerintah pusat,” ujar Achmad saat dihubungi Warta Ekonomi, Selasa (10/10/23).

        Sebagaimana diketahui, pemerintah lewat Kementerian Energi Sumber Daya Mineral bakal membagikan rice cooker gratis dengan alasan untuk transisi energi yang diklaim lebih bersih.

        Belum lama ini, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian di tengah harga beras yang naik mengeluarkan imbauan agar masyarakat tak terlalu bergantung pada nasi dan mulai memilih opsi lain seperti singkong, ubi, dan Sorgum.

        Achmad menilai arahan dan kebijakan dua kementerian tersebut terkesan bertabrakan dan taak ada koordinasi.

        Baca Juga: Jokowi Ungkap Harga Beras di Negara Tetangga, Angkanya Jauh di Atas RI

        Achmad mengungkapkan anggaran rice cooker gratis harusnya bisa memberi subsidi kepada masyarakat di bawah.

        “Kalau kita bicara ingin diversifikasi beras, maka masyarakat ini dimudahkanlah memasak sorgum ubi, singkong, jagung, kalau kemudian di ESDM bagi-bagi rice cooker sementara Mendagri dan Pemda ingin diversivikasi kan jadi g ketemu, orang-orang miskin yang nggak bisa beli beras kemudian dia mencoba diversifikasi dengan ubi misalkan, kan nggak bisa jadinya rice cooker itu,” jelasnya.

        “Itu 347 M, itu kan bisa untuk subsidi beras ke petani. Jadi ini tidak akurat, tidak konsisten, dan saling bertentangan satu sama lain,” tambahnya.

        Baca Juga: Ikuti Perintah Jokowi, Erick Thohir Enggak Segan Menindak Tegas Penimbun Beras

        Achmad mengungkapkan jika ada koordinasi yang bagus antar kementerian, sehaursnya bagi-bagi rice Cooker gratis dibatalkan dan dialihkan kepada hal lain yang lebih bermanfaat.

        “Itu kenapa kalau ada koordinasi di antara kementerian lembaga ini, seharusnya ide memberikan rice cooker cuma-cuma dibatalkan, dialokasikan ke yang lebih bermanfaat, ini jelas-jelas karena tidak ada koordinasi makanya ide ini muncul lagi dan sekarang ini ada Peraturan menterinya (Permen),” ungkapnya.

        Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga.

        Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P Hutajulu mengatakan, program pemberian AML di tahun 2023 merupakan insentif kepada rumah tangga yang memenuhi kriteria tertentu.

        Baca Juga: Hindari Ketergantungan pada Beras, Mendagri Dorong Masyarakat Lakukan Diversifikasi Pangan

        "Tujuan program ini adalah menjamin akses energi bersih yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan. Selain itu, program ini bertujuan mengurangi impor LPG yang digunakan untuk memasak, meningkatkan konsumsi listrik per kapita, serta mendukung teknologi memasak yang lebih bersih," ujar Jisman dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (9/10/2023).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: