Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Ungkap Harga Beras di Negara Tetangga, Angkanya Jauh di Atas RI

Jokowi Ungkap Harga Beras di Negara Tetangga, Angkanya Jauh di Atas RI Kredit Foto: Antara/Fauzan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membandingkan kenaikan harga beras Indonesia dengan sejumlah negara di Asia Tenggara. Dia menyebut, negara-negara di Asia Tenggara mengalami kenaikan harga yang signifikan ketimbang Indonesia.

Jokowi menuturkan, di Indonesia sendiri harga beras saat ini berada di kisaran harga Rp10.800 hingga Rp13.000. Sementara di negara Singapura, kata dia, harga beras menyentuh angka Rp21.600 per kilogramnya.

Sementara itu, di Brunei Darussalam, kata Jokowi, harga beras menyentuh angka Rp37.000 per kilogram. Dia juga menyebut kenaikan harga juga terjadi secara signifikan di Timor Leste, yakni Rp20.000.

Baca Juga: Ikuti Perintah Jokowi, Erick Thohir Enggak Segan Menindak Tegas Penimbun Beras

“Di Singapura rata-rata harganya sudah Rp21.600. Di Brunei harganya sudah mencapai rata-rata Rp37.000. Di tetangga yang deket, yang gandeng dengan kita, Timor Leste harganya Rp20.000,” kata Jokowi dalam pidatonya di acara Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi, di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/10/2023).

Jokowi menuturkan, naiknya harga beras tak terlepas dengan banyaknya negara-negara yang menutup keran ekspornya. Di samping itu, dia juga menyebut perubahan iklim menjadi salah satu faktor besar menurunnya produksi beras.

Problem adanya perubahan iklim, cuaca panas, kemarau yang panjang, menyebabkan juga produksi kita menurun. Problem-problem ini kita harus ngerti kenapa ada sebuah kejadian pasti ada masalahnya dan sebabnya,” tegasnya.

Meski di berbagai negara Asia Tengga mengalami kenaikan harga yang lauh lebih tinggi, Jokowi mengaku akan terus menekan harga beras di Indonesia. Dia mengaku akan mengupayakan turunnya harga beras.

Baca Juga: Hindari Ketergantungan pada Beras, Mendagri Dorong Masyarakat Lakukan Diversifikasi Pangan

“Kita masih 10.800 sampai 13.000. Tapi memang harganya naik. Tapi harga globalnya memang seperti itu. Kita akan terus berusaha menekan agar harga terus kembali turun dan menjadi normal Kembali,” tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: