Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jangan Bandingkan Debat Capres Indonesia dengan Amerika Serikat, Ini Alasannya!

        Jangan Bandingkan Debat Capres Indonesia dengan Amerika Serikat, Ini Alasannya! Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes mengungkapkan debat Pilpres Indonesia tidak bisa disamakan dengan debat Amerika Serikat.

        Hal ini ia sampaikan dalam CSIS Media Breifing “Tinjauan Pasca-Debat Capres” yang diselenggarakan CSIS, Jumat (15/12/23).

        Menurut Arya, Amerika Serikat yang sudah punya sejarah panjang perdebatan menurutnya tak bisa dijadikan standar penyelenggaraan debat Pilpres di Indonesia yang menurutnya baru efektif beberapa tahun belakangan ini.

        “Tentu kita tidak bisa juga punya ekspektasi terlalu tinggi apalagi dibandingkan dengan debat Amerika Serikat karena kita tahu tradisi debat capres Amerika sejarahnya panjang, di kita baru 5 kali debat. Apalagi pemilih di Amerika well inform and educated tentu karakteristiknya berbeda dengan kita. Dengan kondisi itu saya pribadi melihat secara umum debat kemarin menarik, ke depannya kita bisa melihat variasi gagasan isu di antara masing-masing kandidat,” ujar Arya sebagaimana dilihat live di kanal Youtube CSIS Indonesia.

        Baca Juga: Debat Capres Pertama Dinilai Menarik dan Berkualitas, Ini Alasannya!

        Arya pun membeberkan secara umum debat yang berlangsung Selasa (14/12/23) kemarin berjalan dengan menarik dan berkualitas.

        Paling tidak Arya mengungkapkan demikian berdasar 3 alasan. Pertama, menurutnya variasi isu yang dibahas menghadirkan komparasi masing-masing kandidat.

        “Menurut saya secara umum debat kemarin cukup menarik dan berkualitas,” ujarnya.

        Hal ini menurut Arya bisa jadi pertimbangan para pemilih menentukan pilihannya.

        “Kita melihat terdapat variasi isu yang beragam yang didiskusikan kandidat yang itu dapat jadi referensi pemilih untuk mengkomparasikan masing-masing calon sehingga dengan punya komparasi terkait program masing-masing jadi bahan Pemilih menentukan pilihan,” jelasnya.

        Kedua, lanjut Arya, pertanyaan panelis dinilai cukup berhasil menjelaskan situasi yang tengah terjadi dan perlu pembahasan.

        Baca Juga: Pendekatan Militer Prabowo Atasi Konflik Papua Dinilai Bermasalah: 'Justru Buat Kekerasan Tidak Berhenti'

        Isu-isu strategis ini yang menurutnya bisa jadi perhatian pemerintahan baru ke depan,

        “Ketiga dia menarik karena performa kandidat relatif cukup baik karena kita melihat ada perbedaan kandidat pada sejumlah isu strategis, terutama Papua, hukum, korupsi dan HAM,” jelasnya.

        “Strategi yang digunakan kandidat relatif bervariasi, ada yang offensif dan defensif,” tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: