Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kubu Prabowo Nggak Senang Anies Baswedan Bawa Dirinya saat Debat Capres, Ayah Harun Al Rasyid: Saya Merasa Dirangkul dan Senang!

        Kubu Prabowo Nggak Senang Anies Baswedan Bawa Dirinya saat Debat Capres, Ayah Harun Al Rasyid: Saya Merasa Dirangkul dan Senang! Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Didin Ayah dari Harun Al Rasyid, seorang yang tewas saat kerusuhan depan Bawaslu pada momen Pilpres 2019 merasa mendapat perhatian dan dirangkul sosok Anies Baswedan di tengah tidak jelasan hukum terhadap anaknya yang tewas.

        Hal ini Didin sampaikan untuk merespons soal pihak Prabowo Subianto yang mempersoalkan adanya pemanfaatan wafatnya seorang anak untuk kepentingan politik.

        Untuk diketahui,Anies Baswedan saat debat pertama pada Selasa (14/12/12) membawa Ayah Harun Al Rasyid di barisan rombongan di belakangnya, bahkan menyinggung tak tuntasnya kasus kematian sang anak sampai saat ini. Hal tersebutlah yang memicu kubu Prabowo mempersoalkan langkah yang dilakukan Anies.

        “Saya sangat senang sekali karena memang 5 tahun ke belakang saya berjuang mencari keadilan tapi tak ada respons dan kelanjutan. Alhamdulillah dengan undangan dari Pak Anies saya merasa dirangkul dan memang senang sekali, bahagia, bahwasanya ada orang yang betul memerhatikan tentang Harun,” ujar Didin sebagaimana dikutip dari kanal Youtube Bambang Widjojanto, Rabu (20/12/23).

        Baca Juga: Dipersilakan Joget, Anies Baswedan Ogah: Kalau Ada Gagasan Nggak Perlu Banyak Joget!

        Adapun soal apa yang dilakukan Anies dianggap bengis dengan membawa kasus anaknya saat debat capres, Didin membantah hal tersebut. Didin justru merasa “lucu” dengan sikap kubu Prabowo di mana ketika ada seseorang yang ingin memperjuangkan keadilan malah dianggap bengis.

        “Lucu saja sih, mereka tidak tahu bahwasanya Pak Anies orang baik, dia ingin mengungkapkan keadilan dan memperjuangkan keadilan karena Indonesia ini negara hukum,” ujar Didin.

        Didin pun menegaskan kepedulian Anies bukan hanya saat Pilpres 2024 semata. Ia pun membeberkan sejak awal kematian anaknya, Anies jadi satu-satunya orang dengan jabatan yang menaruh perhatian dengan menemui dirinya.

        Sebaliknya, Didin kecewa dengan Pemerintah termasuk Jokowi, Prabowo, bahkan Tito Karnavian yang Kapolri saat itu, karena menurutnya tak ada satu pun gelagat turut berduka atas kematian anaknya.

        Kekecewaan Didin makin menjadi-jadi terhadap Prabowo yang menurutnya sama sekali tak menghampirinya sekadar untuk menyapa atau berbelasungkawa. Ia pun menyoroti Prabowo yang joget saat debat di mana saat itu ia mengaku hanya bisa beristighfar.

        “Kalau dia punya hati manusia, waktu break kan ada waktu luang, diakan bisa menyambangi saya, kan bisa saja. Tapi kan memang hatinya bukan manusia lagi, malah nari-nari (joget) seperti itu, saya duduk di debat itu saya istighfar, takut emosi saya,” ungkapnya.

        Baca Juga: Pendekatan Militer Prabowo Atasi Konflik Papua Dinilai Bermasalah: 'Justru Buat Kekerasan Tidak Berhenti'

        Sebelumnya, Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan memanfaatkan wafatnya seorang anak untuk kepentingan politik merupakan sikap bengis.

        “Menggunakan anak-anak yang wafat sebagai alat politik untuk menyerang dan menjatuhkan rival politik adalah watak bengis,” tutur Dahnil lewat akun media sosial X pribadi, Kamis (14/12).

        Dahnil memastikan bahwa anak bernama Harun Al Rasyid yang meninggal pada 22 Mei 2019 bukan pendukung Prabowo. Sebab, usia Harun masih di bawah 17 tahun kala itu.

        “Anak 15 tahun, tidak ikut demo. Orang tua sejak awal menyebutkan tidak ikut-ikut politik,” tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: