Pengamat Nilai Chatib Basri atau Erick Pantas Gantikan SMI

Beberapa waktu lalu muncul isu yang menyebutkan kalau Sri Mulyani Indrawati (SMI) dikabarkan akan mundur sebagai Menteri Keuangan.

Mundurnya Sri dikaitkan dengan masalah politik, utamanya berkaitan dengan Pilpres 2024.

Menanggapi hal itu, pengamat ekonomi Ryan Kiryanto menilai isu mundurnya Sri Mulyani merupakan hasil analisis yang terlampau dangkal dan herannya terus 'digoreng' sehingga menimbulkan spekulasi yang makin liar.

"Kita harus tetap berpegangan pada penryataan beliau yang menegaskan, beliau tetap bekerja seperti biasa, kecuali mungkin ada force majour. Saya khawatir ini, jika isu ini dibiarkan akan menjadi public pressure bagi beliau,” kata Ryan.

Ryan menilai, situasi ekonomi Indonesia terutama di sektor keuangan, tidak akan diuntungkan dengan isu liar semacam ini bila tidak segera diluruskan.

Ia menyebut karena banyaknya reaksi dari pasar maupun pelaku sektor keuangan yang merespon isu ini yang sebenarnya analisisnya sangat lemah.

"Terlebih standing position SMI saat ini adalah tokoh global atau tokoh dunia di sektor keuangan di mana beliau aktif di berbagai lembaga keuangan global bahkan sempat menjabat beberapa posisi strategis seperti di World Bank. Dan, tidak banyak atau sedikit sekali tokoh nasional yang memiliki kiprah di kancah global," kata Ryan.

Meski demikian, Ryan menilai beberapa tokoh dan menteri yang juga dikenal berkiprah di global antara lain eks Menkeu Chatib Basri dan Menteri BUMN Erick Thohir. Keduanya dinilai layak menempati posisi sebagai bendahara negara.

Meski demikian tegas Ryan, apapun keputusan yang diambil SMI harus tetap dihormati nantinya.

"Karena itu adalah keputusan yang terbaik, beliau akan tetap mengabdi kepada Indonesia di manapun berada” ujar Ryan Kiryanto

Ryan menambahkan menjadi hal yang menarik setelah SMI selesai menunaikan tugasnya sebagai Menkeu, yaitu apakah capres terpilih nantinya mengajak SMI lagi dan apakah SMI berkenan membantu pemerintahan lagi.

"Namun saya yakin di manapun beliau berada akan tetap support pada negara dan bangsa Indonesia," tutupnya.