Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BPS Sumut Masukan Tiga Daerah Baru sebagai Lokasi Survei Biaya Hidup

        BPS Sumut Masukan Tiga Daerah Baru sebagai Lokasi Survei Biaya Hidup Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Medan -

        Badan Pusat Statistik Sumatera Utara (BPS Sumut) tambah tiga daerah sebagai lokasi Survei Biaya Hidup (SBH) 2022. Ketiganya Deliserdang, Labuhanbatu dan Karo.

        “Dengan masuknya ketiga daerah tambahan ini, jadi ada delapan kota sebagai Indeks Harga Konsumen atau IHKuntuk rilis inflasi pada 1 Februari 2024 mendatang,” kata Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin, Rabu (31/1/2024).

        Baca Juga: OJK Gandeng BPS Lakukan Survei Literasi dan Inklusi Keuangan

        Penambahan 3 daerah ini merupakan hasil SBH 2022 yang digunakan untuk 2024. Sebelumnya, 5 daerah yang sudah dijadikan lokasi pemantauan IHK, yakni Kota Medan, Pematangsiantar, Sibolga, Padangsidempuan, dan Gunungsitoli.

        Pada sosialisasi hasil SBH itu, merupakan satu kesatuan rangkaian selama 4 tahun, yaitu kegiatan persiapan pada 2021, pelaksanaan lapangan pada 2022, pengolahan dan sosialisasi hasil pada 2023. “Ketiga daerah yang dijadikan SBH atau daftar IHK Sumut, itu semuanya berstatus kabupaten.

        "Penambahan 3 daerah ini resmi digunakan sebagai laporan inflasi Sumut untuk Januari 2024. Ketiga kabupaten itu dipilih karena dinilai mewakili daerah lain di sekitarnya dalam menggambarkan geliat ekonomi di daerah pedesaan, setelah selama ini menggambarkan perkotaan," ujarnya.

        Dia menyebutkan, tiga lokasi di Sumut yang masuk dalam daftar SBH terbaru itu menjadi bagian dari kabupaten tambahan secara nasional. Jadi perhitungan inflasi akan lebih semakin menggambarkan kondisi inflasi atau deflasi di Sumut.

        Baca Juga: Menatap Tahun Baru dengan Optimisme, Ini Target BPSDMP

        Tujuan dilakukannya SBH, menurut Hasanudin untuk menjaga kualitas data. Maka BPS secara rutin memutakhirkan tahun dasar, paket komoditas, dan diagram timbang untuk setiap IHK serta mendapatkan keterangan tentang keadaan sosial ekonomi dan rumah tangga.

        “Selain penambahan tiga daerah IHK, kebaruan yang dicapai dari SBH 2022 adalah, mengenai Cakupan Wilayah 90 Kabupaten/Kota pada 2018 menjadi 150 Kabupaten/Kota pada 2022 yang mencakup wilayah urban dan rural”, paparnya.

        Baca Juga: BI Berpeluang Turunkan BI Rate Hingga 100 bps di Tahun Depan, Syaratnya...

        Dijelaskannya, ada 60 kabupaten tambahan secara nasional atau di seluruh Indonesia, tersebar di seluruh provinsi. Kemudian paket komoditas, pada 2018 komoditas sebanyak 835 menjadi 847 komoditas pada 2022, dengan memperhitungkan bobot pasar dan bobot kualitas.

        Rinciannya, katanya lagi, pada 2018 untuk makanan 33,68%, non-makanan 66,32%. Pada 2022 untuk makanan 38,04% dan non-makanan 61,96%. Sedangkan cakupan sampel pada 2018 sebanyak 141.600 rumah tangga menjadi 240.000 rumah tangga pada 2022.

        Baca Juga: Tingkatkan Pembangunan, BPS Sumut Gelar Pembinaan Statistik Sektoral

        “Demikian juga mengenai komposisi Nilai Konsumsi Digital Economy dilakukan pencacahan terhadap beberapa komoditas dari pasar online (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Surabaya)”, pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: