PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatat laba bersih sebesar Rp5,33 triliun di kuarta I tahun 2024, atau tumbuh 2% (year on year/yoy) jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, pertumbuhan BNI di kuartal I/2024 ini tak terlepas dari kombinasi perbaikan fundamental termasuk dalam peningkatan fee based income, efisiensi operasional, dan kualitas asset yang terus membaik.
“Kombinasi dari perbaikan fundamental, termasuk peningkatan fee based income, efisiensi operasional, serta kualitas aset yang terus membaik mendorong BNI meraih laba bersih sebesar Rp5,33 triliun pada kuartal I-2024, atau tumbuh 2% YoY,” kata Royke dalam konferensi virtual, Senin (29/4/2024).
Royke menuturkan, BNI berhasil meningkatkan pendapatan non bunga berupa fee-based income dan loan recovery pada kuartal I-2024 mencapai Rp5,1 triliun atau tumbuh 15,9% dari sebelumnya sebesar Rp4,4 triliun.
Royke menyebut, komposisi pendapatan non bunga telah berkontribusi sebesar 35% dari total pendapatan BNI pada kuartal I-2024, terutama berasal dari fee income surat berharga dan fee dari bisnis sindikasi.
Sementara penyaluran kredit, kata Royke, BNI melalui dua anak perusahaannya, PT Bank Hibank Indonesia dan BNI Finance, berhasil mencatat penyaluran pembiayaan sepanjang kuartal I-2024 sebesar Rp695,16 triliun, tumbuh 9,6% YoY jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp634,3 triliun.
Baca Juga: Andalkan Segmen UMKM dan Konsumer, Kredit BNI Tembus Rp695,16 triliun di Kuartal I 2024
Dia merinci, pertumbuhan kredit segmen UMKM Hibank mencapai 72% YoY dan pertumbuhan pembiayaan BNI Finance yang meningkat 370% YoY didominasi oleh pembiayaan konsumer.
“Dengan pertumbuhan kredit pada kuartal I-2024, BNI membukukan pendapatan bunga Rp15,87 triliun, tumbuh 7,2% YoY dari sebelumnya sebesar Rp14,8 triliun, yang didorong oleh kinerja fungsi intermediasi yang sehat,” jelas Royke.
Royke menuturkan, pertumbuhan yang kuat ini juga didukung oleh perbaikan kualitas aset dengan Non Performing Loan (NPL) gross yang turun dari 2,8% pada kuartal I-2023 menjadi 2,0% pada kuartal I-2024. Hal ini diikuti pula dengan credit cost yang juga menurun 40 basis poin YoY menjadi 1,0% pada kuartal I-2024.
“BNI berada di jalur yang tepat untuk mencapai aspirasi profitabilitas return on equity (ROE) hingga level 20% pada 2028 mendatang. Hal ini didasari oleh pertumbuhan aset yang stabil dan berkelanjutan dari segmen prospektif berisiko rendah serta kualitas aset yang semakin sehat,” pungkasnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: