Melalui penerapan komitmen produksi yang efisien dalam menggunakan energi, anak usaha PT Lautan Luas Tbk (LTLS) yang memproduksi FiberCreme telah ditunjuk sebagai National Lighthouse Industry 4.0.
National Lighthouse Industri 4.0 merupakan kegiatan Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kemenperin untuk mendorong perusahaan bertransformasi menjadi industri 4.0.
Perusahaan manufaktur yang ditetapkan sebagai National Lighthouse Industri 4.0 merupakan pilihan karena dinilai bisa menjadi percontohan (role model) bagi perusahaan manufaktur lainnya dalam menjalankan transformasi dan implementasi industri 4.0. Para peraihnya adalah perusahaan yang mampu menjadi contoh bagi industri lainnya. Pencapaian ini merupakan penyemangat untuk meningkatkan produktivitas manufaktur dalam efisiensi maupun efektivitas.
Sebagai informasi, FiberCreme resmi dianugerahi Best Health Innovations di Penghargaan World Food Innovation Awards! dari the International Food & Drink Event (IFE) Bahan serbaguna dan sehat yang dikembangkan oleh anak usaha Lautan Luas tersebut terpilih untuk mendapatkan gelar tersebut awal bulan ini bersama dengan produk inovatif lainnya dari seluruh dunia.
Baca Juga: Rutin Bagikan Dividen Setiap Tahun, Lautan Luas Tebar Lagi Dividen Rp35 per Saham
Sebagai perusahaan yang mempunyai unit bisnis manufaktur, Lautan Luas selalu menyelaraskan operasional perusahaan untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan. PT Lautan Luas Tbk juga turut serta dalam membangun masyarakat sekitar dengan membangun dua sekolah yang menggunakan ecoblocks. Ecoblocks sendiri terbuat dari daur ulang sampah dimana setiap bangunan sekolah dapat mengurangi hingga 6 tonsampah plastik dan menyerap emisi karbon hingga dengan 13 ton.
“Kami berharap dengan terbangunnya sekolah yang dibangun dari ecoblocks dapat mengurangi sampah plastik serta anak anak dapat menempuh pendidikan secara aman dan nyaman,” Eurike Hadijaya, Investor Relations, Corporate Communication & Sustainability Manager.
PT Lautan Luas Tbk juga terus mendorong seluruh anak perusahaan dan berharap seluruh sektor industri di Indonesia untuk siap menghadapi tantangan global melalui transformasi digital sehingga seluruh kegiatan usaha dapat berjalan secara efisien serta efektif.
Lautan Luas Group juga menetapkan strategi keberlanjutan sebagai komitmen dan panduan untuk mengintegrasikan praktik-praktik keberlanjutan ke dalam operasi bisnisnya. Hal ini meliputi implementasi praktik-praktik ramah lingkungan, mengutamakan tanggung jawab sosial, inklusivitas, hak asasi manusia, dan memastikan tata kelola yang baik sesuai dengan sektor bisnisnya.
Dengan mengimplementasikan strategi keberlanjutan, Perseroan dapat menyesuaikan tujuan bisnisnya dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB dan memiliki peran yang signifikan dalam mengatasi berbagai tantangan global seperti perubahan iklim, pengurangan sumber daya, dan ketidakadilan sosial.
Perseroan juga secara aktif melibatkan para pemangku kepentingan sebagai bagian dari implementasi strategi keberlanjutan untuk memiliki pemahaman yang lebih dalam mengenai kebutuhan dan ekspektasi mereka. Dengan membangun komunikasi dan kolaborasi yang transparan, Perseroan membangun kepercayaan dan hubungan yang saling menguntungkan dengan para pemangku kepentingan demi mengumpulkan pembelajaran dan umpan balik yang bermanfaat untuk meningkatkan inisiatif-inisiatif keberlanjutan Perseroan.
Baca Juga: Laba Melonjak 68% di Kuartal I-2024, LTLS Tambah Modal Kerja Lewat Obligasi Berkelanjutan
Perseroan telah membuat kemajuan besar dalam meminimalisir dampaknya terhadap lingkungan dengan mengimplementasikan inisiatif-inisiatif hemat energi, menggunakan sumber energi hijau alternatif, dan program- program pengurangan limbah. Hal ini telah membawa pengurangan yang besar terhadap emisi karbon dan jejak ekologis. Selain itu, Perseroan telah membangun kerjasama dengan warga setempat untuk berkontribusi secara aktif kepada inisiatif-inisiatif pelestarian lingkungan dan keberlanjutan.
Dalam aspek sosial, Perseroan telah memprioritaskan inisiatif-inisiatif dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan karyawan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini meliputi investasi pendidikan dan program pengembangan keterampilan, memberikan upah yang adil dan kondisi kerja yang aman, menerapkan kebijakan anti diskriminasi, menegakkan hak asasi manusia, dan mendukung proyek-proyek masyarakat setempat.
“Dengan mengatasi isu sosial dan menciptakan dampak positif, Perseroan tidak hanya berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat, tetapi juga meningkatkan reputasinya serta hubungannya dengan para pemangku kepentingan,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: