Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sejumlah Dampak Mengerikan Bagi Jokowi Jika Kaesang dan Bobby Kalah di Pilkada 2024

        Sejumlah Dampak Mengerikan Bagi Jokowi Jika Kaesang dan Bobby Kalah di Pilkada 2024 Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial Rinny Budoyo menunjukkan sejumlah dampak mengerikan bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika putra bungsunya, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan menantunya, Wali Kota Medan Bobby Nasution kalah di Pilkada 2024.

        Menurut Rinny, jika Kaesang atau Bobby kalah di Pilkada 2024, maka mitos kecanggihan Jokowi dalam memenangkan kompetisi pemilihan akan runtuh, tak hanya itu, jika keduanya kalah akan meruntuhkan kepercayaan partai koalisi serta para politisi di belakangnya.

        Baca Juga: Ada Berapa Calon Potensial di Pilkada DKI Jakarta Jika Kaesang Masuk?

        "Kalau Kaesang dan Bobby sampai kalah, kalau satu saja dari kakak beradik ini sampai kalah di Pilkada 2024 maka runtuhlah mitos soal Pak Jokowi itu, runtuhlah mitos soal kecanggihan Pak jokowi dalam memenangkan sebuah kontestasi pemilihan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang-orang yang didukungnya," ungkap Rinny.

        "Kalau Kaesang atau Bobby sampai kalah maka runtuhlah kepercayaan dari koalisi Pak Jokowi sendiri, runtuhlah kepercayaan politisi yang selama ini berlindung di balik sosok Pak Jokowi, mereka semua akan mulai ragu dan mulai meninggalkan Pak Jokowi untuk mencari perlindungan yang lebih pasti," imbuhnya.

        Selain itu juga, kekalahan Kaesang dan Bobby bisa menjadi penanda awal dari sebuah akhir bagi Jokowi dalam dunia perpolitikan. "Kalau Kaeesang atau Bobby sampai kalah di Pilkada mendatang maka itu bisa jadi sebuah penanda tentang awal dari sebuah akhir bagi Pak Jokowi," tandasnya.

        Sementara diketahui, dalam survei terbaru Litbang Kompas terkait Pilkada DKI Jakarta 2024, Kaesang Pangarep mendapatkan elektabilitas 1 persen, sedangkan urutan pertama ditempati Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 29,8 persen, kemudian posisi kedua diduduki Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

        “Survei elektabilitas calon gubernur rujukan publik Jakarta, Anies Baswedan 29,8%, urutan kedua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 20%,” tulis Litbang Kompas seperti dikutip Selasa (16/7/2024).

        Posisi selanjutnya terpaut jauh dengan Anies dan Ahok, yaitu Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil dengan 8,5 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 2,3 persen.

        Lalu ada sejumlah nama dengan elektabilitas di angka 1 persen termasuk Kaesang, yaitu Menteri Sosial Tri Rismaharini, Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang meraih 1,3%.

        Survei tersebut dilakukan pada 15-20 Juni 2024, dan sebanyak 30 persen responden masih tidak tahu atau belum menjawab siapa sosok yang dinilai layak untuk memimpin Jakarta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: