2,5 Juta Sapi Perah Dibutuhkan, Program Susu Gratis Prabowo Bakal Ditopang Impor
Era Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terus ditunggu-tunggu, sejumlah program mereka terus menjadi sorotan masyarakat dari Indonesia. Program susu gratis untuk siswa misalnya digadang-gadang sebagai solusi meningkatkan gizi anak-anak namun rupanya hal tersebut menghadapi tantangan signifikan terkait ketergantungan pada impor susu.
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman, menyatakan bahwa upaya pemerintah dalam mewujudkan program tersebut masih menghadapi berbagai kendala salah satunya adalah ketergantungan akan susu impor.
Baca Juga: Akan Jadi Problem Jika Prabowo Ambil Alih IKN
"Sementara ini mau tidak mau harus impor sambil meningkatkan produksi lokal. Tapi memang banyak hal yang harus disiapkan, tidak bisa langsung seperti itu," ujar Adhi, dilansir Selasa (23/07/2024).
Adhi menjelaskan bahwa meski susu hasil produksi lokal sudah sepenuhnya diserap, namun tetap tidak mencukupi kebutuhan nasional.
Di sisi lain, menambah peternakan sapi untuk mendongkrak produksi susu lokal juga cukup sulit. Hal ini tidak terlepas dari cuaca dan kondisi lingkungan di Indonesia tidak mendukung produksi susu yang tinggi serta mayoritas peternak lokal adalah peternak rakyat dengan produktivitas yang lebih rendah.
"Ini tantangan di Indonesia, kita harus punya lahan luas, inovasi di pakan, bibit unggul sapi perah, dan manajemen peternakan yang baik," katanya.
Sebelumnya, Presiden Terpilih Prabowo Subianto juga pernah mengusulkan impor sekitar 1,5 juta ekor sapi perah untuk mendukung produksi susu yang akan dibagikan kepada anak-anak.
"Kita mungkin harus impor satu juta atau 1,5 juta sapi. Dalam dua tahun, sapi-sapi ini akan melahirkan dan kita akan memiliki tiga juta sapi," jelas Prabowo saat diskusi di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (04/01/2024).
Program distribusi susu ini ditujukan untuk sekitar 82 juta anak di Indonesia, dengan setiap anak memperoleh susu gratis sebanyak 500 mililiter.
"Untuk memenuhi kebutuhan susu ini, kita memerlukan sekitar 40 juta liter, sehingga diperlukan setidaknya dua setengah juta sapi perah," tambahnya.
Baca Juga: Rp7.500 Lebih dari Cukup untuk Makan Siang Gratis, Begini Kata Menterinya Jokowi
Dengan tantangan yang ada, program susu gratis ini membutuhkan upaya kolaboratif dan strategis dari berbagai pihak untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar