- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM Ungkap Indonesia Masih Papan Tengah di Trilema Energi
Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi menyebutkan saat ini Indonesia menduduki papan tengah dalam implementasi trilema energi. Pemerintah pun terus bergegas menjalankan transisi energi sehingga energi security, energi equity, dan environmental sustainability yang menjadi pilar trilema energi bisa diseimbangkan. Hal ini ia sampaikan pada EITS Discussion Series II2024 “Urgensi Digitalisasi Sektor Energi Dan Sumber Daya Mineral” di Jakarta, Rabu (25/07/2024).
”Saat ini mungkin Indonesia masih di peringkat papan tengah ya, kalau kita lihat publikasi buat Energi Council kombinasi tiga pilar ini, kita masih timpang karena di energi security grade kita A, di energi equity-nya B, namun di sustainability-nya kita masih grade C. Jadi secara overall kita masih ranking 53 itu dari sekitar 110 negara,” jelas Hendra.
Baca Juga: Kementerian ESDM Pastikan Stok Gas Aman Untuk Pupuk
Hendara mengingatkan bahwa ini perlu dijadikan perhatian penting. Dirinya pun mendorong kolaborasi lintas stakeholder guna memastikan keseimbangan tiga pilar trilema energi.
”Transisi energi menuju pemanfaatan energi bersih dilakukan sebagai strategi dan upaya untuk menjamin ketersediaan energi yang memperhatikan tiga hal (itu),” lanjut Hendra.
Selanjutnya Hendra menjabarkan, Pemerintah telah meningkatkan target Enhanced Nationally Determined Contributions (ENDC) menjadi 32% di tahun 2030. Dengan peningkatan komitmen itu, maka Pemerintah menargetkan mampu mereduksi 358 juta ton emisi karbon di sektor energi di tahun 2030.
Upaya reduksi emisi karbon disektor energi itu akan diakses melalui peningkatan penggunaan energi baru terbarukan setara 75% dan 25% dari gas melalui Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang tinggal menunggu ketok palu.
Baca Juga: ESDM dan GEYO Mencari Delegasi Indonesia untuk RCOY 2024
Implementasi ini akan dijalankan lewat dukungan digitaliasasi dengan memanfaatkan teknologi, big data dan Artificial Intelegent (AI).
’Dalam kaitan dengan transisi energi, misalkan bagaimana implementasi smart system pada transisi energi memberikan kontribusi untuk efisiensi pemanfaatan energi, di antaranya melalui real-time monitoring, optimalisasi konsumsi energi, integrasi variable renewable energy, dan deteksi permasalahan dini pada sistem,” sambung Hendra.
Beberapa pemanfaatan teknologi digital dan modernisasi infrastruktur juga dilakukan oleh Kementerian ESDM yang bertujuan untuk menjaga stabilitas sistem ketenagalistrikan, dan mengakomodir pemanfaatan energi hingga menampilkan berbagai informasi geospasial, tematik, sektor energi, dan mineral.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: