TTC Perkuat Hubungan Dagang dan Ekspansi Produk Halal Thailand ke Pasar Indonesia
Thai Trade Center (TTC) Jakarta di bawah naungan Department of International Trade Promotion (DITP), Ministry of Commerce, Thailand Government, terus berupaya memperkuat hubungan dagang dan ekspansi produk halal Thailand ke pasar Indonesia.
TTC memberikan kesempatan unik bagi para pelaku usaha Thailand untuk lebih memahami pasar halal Indonesia, salah satu pasar halal terbesar di dunia melalui gelaran 2024 Thailand Halal Product Business Matching.
“Acara ini tidak hanya memperkuat hubungan dagang antara kedua negara, tetapi juga membuka peluang kolaborasi yang lebih luas di masa depan. Kami percaya bahwa melalui interaksi langsung dengan pelaku bisnis Indonesia, delegasi dari Thailand akan dapat memperluas jaringan mereka dan menciptakan peluang bisnis baru yang saling menguntungkan," kata Hataichanok Sivara, Director of the Thai Trade Center Jakarta.
Lebih lanjut Ia mengutarakan, 2024 Thailand Halal Product Business Matching diharapkan menjadi peluang besar bagi para pengusaha produk halal Thailand untuk memahami lebih dalam tentang pasar halal Indonesia, sekaligus memperluas jaringan bisnis mereka di negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
Baca Juga: Peluang Industri Kecantikan di Asia Tenggara Masih Besar, Thailand Lakukan Ini
Dengan adanya kunjungan ini, para delegasi dari Thailand akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan mitra bisnis potensial di Indonesia dan mengidentifikasi peluang kolaborasi.
Selain itu, para delegasi juga dapat memperkuat citra bisnis produk halal Thailand di Indonesia melalui interaksi langsung dengan pelaku pasar dan pemangku kepentingan lokal.
“Survei pasar yang dilakukan selama acara ini akan membantu para pengusaha dalam memahami lebih baik kebutuhan dan preferensi konsumen Indonesia, yang dapat menjadi dasar untuk strategi ekspansi yang lebih efektif,” terangnya.
Adapun, masa depan industri halal sangat cerah dengan nilai pasar global yang diperkirakan mencapai USD 2,3 triliun. Tumbuh pada tingkat tahunan sekitar 20%, industri ini menghasilkan sekitar USD 560 miliar per tahun.
Pertumbuhan ini tidak hanya dipicu oleh peningkatan jumlah konsumen Muslim yang semakin kaya, tetapi juga oleh semakin meluasnya penawaran gaya hidup halal, termasuk layanan perjalanan, perhotelan, fesyen, dan kosmetik halal.
Menariknya, produk halal kini juga diminati oleh konsumen non-Muslim. Alasan utamanya adalah faktor kesehatan, keamanan makanan, dan cita rasa yang tinggi. Kesadaran terhadap gaya hidup sehat dan praktik etis dalam produksi makanan turut mendorong peningkatan permintaan akan produk halal di seluruh dunia.
Dengan meningkatnya jumlah konsumen Muslim dan non-Muslim yang mengadopsi produk halal, pasar halal global berkembang pesat menjadi salah satu komponen progresif dalam ekonomi internasional. Hal ini menjadikan industri halal sebagai kekuatan kompetitif yang siap meraih pangsa pasar lebih besar di masa depan.
Produk halal pun menjadi sangat penting di Indonesia karena negara ini memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, dengan sekitar 88,1% dari total populasi adalah Muslim. Dengan pertumbuhan populasi ini, Indonesia berpotensi menjadi pasar terbesar untuk produk halal di dunia.
Perkembangan pasar halal di Indonesia menunjukkan angka yang signifikan. Pada Februari 2024, jumlah produk bersertifikat halal mencapai 3.920.811 produk, termasuk 1.350.947 produk yang menggunakan metode self-declaration. Nilai perdagangan produk halal Indonesia dari Januari hingga Oktober 2023 mencapai USD 53,43 miliar, terdiri dari ekspor sebesar USD 42,33 miliar dan impor sebesar USD 11,10 miliar.
Prestasi ini mendapatkan apresiasi dari BPJPH Kementerian Agama, khususnya terhadap 15 perusahaan Indonesia yang mendominasi setengah dari 30 perusahaan produk halal teratas di OIC.
“Dengan bertumbuhnya industri halal secara global, khususnya di Indonesia, 2024 Thailand Halal Product Business Matchin akan menjadi platform penting bagi para pelaku usaha Thailand untuk memperkuat kehadiran mereka di pasar internasional dan berkontribusi dalam perkembangan industri halal di Asia Tenggara, termasuk Indonesia,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: