Anak Wapres Ma'ruf Amin Ikut Pameran Bahan Bangunan Terbesar di Indonesia Timur di Bali
Industri bahan bangunan dan perlengkapan rumah seolah tak ada matinya. Para pelaku industri tersebut terus berinovasi melahirkan berbagai produk unggulan agar bisa bertahan di tengah persaingan global yang kian kompetitif.
Menariknya, inovasi industri tersebut tidak lagi berpusat di Jakarta dan sekitarnya. Tapi juga Indonesia Timur. Tepatnya di Bali.
Ikatan Pengusaha Bahan Bangunan Indonesia (IPBBI) memamerkan berbagai inovasi tersebut lewat Home Deco Expo 2024.
Ketua IPBBI Gomas Harun mengklaim pameran produk bahan bangunan yang dibuka hari ini, Kamis (19/9/2024), itu merupakan yang terbesar di Indonesia Timur. Total, ada 50 merek terkenal dan 7.500 produk bahan bangunan yang meramaikan pameran itu.
”Acara ini sangat penting bagi sektor konstruksi di wilayah timur Indonesia,” kata Gomas kepada wartawan, Kamis (19/9/2024). Gomas menyebut Home Deco Expo 2024 yang dihelat di Bali Sunset Road Convention Center itu akan dibuka sampai Minggu (22/9/2024).
Pameran yang dibuka untuk umum itu diisi berbagai kegiatan. Tak hanya pameran produk bahan bangunan, tapi juga seminar, workshop hingga talk show bedah buku.
Gomas menjelaskan, seminar dan diskusi Home Deco Expo 2024 dihadiri oleh para pelaku industri bahan bangunan, pengembang properti, arsitek hingga kontraktor. Bahkan, akademisi yang concern terhadap isu ketahanan infrastruktur juga hadir di acara tersebut.
Anak Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah juga hadir dalam pembukaan pameran. Kebetulan, Azizah jadi bagian dari IPBBI sebagai Dewan Pakar.
"Bu Azizah ini juga concern dengan industri bahan bangunan di Indonesia," ujarnya.
Gomas menambahkan, buku Jujitsu (Jurus Jitu Sukses) yang dikupas dalam Home Deco Expo 2024 jadi salah satu rangkaian penting. Buku yang dikeluarkan IPBBI itu menceritakan ketahanan tiga pengusaha bahan bangunan Indonesia.
Yakni Hendra B. Sjarifudin (Co-Founder Kenari Djaja), John Suhanto (Owner Bangunan Jaya) dan Haris Chandra (Presdir PT Aditya Sarana Graha). Mereka memulai usaha bahan bangunan sejak tahun 1960-an dan 1970-an.
”Pameran ini tidak hanya fokus pada produk, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan kolaborasi,” terangnya.
Menurut Gomas, di dunia industri bahan bangunan, berbagi ilmu dan pengetahuan menjadi hal penting untuk ketahanan dan keberlanjutan industri. ”Juga bisa untuk membuka peluang kerja sama dengan sesama pelaku industri,” imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: