PT PLN (Persero) resmi meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip sebagai bagian dari upaya digitalisasi arsip guna memperkuat tata kelola arsip di seluruh unit bisnis. Acara peluncuran yang bertajuk Archival Launching and Workshop Integrated Corporate Records Management ini berlangsung di Kantor Pusat PLN, Jakarta, pada Kamis (31/10).
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto, memberikan apresiasi tinggi kepada PLN atas komitmennya dalam menjaga ketertiban arsip melalui transformasi digital. "Sangat membanggakan bagi saya sebagai Kepala ANRI karena PLN telah mencanangkan komitmen untuk tertib arsip dan transformasi yang luar biasa. PLN sejak dulu telah menjadi perusahaan terdepan dalam pengelolaan arsip," ujar Imam.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, PLN menyerahkan arsip statis yang mencatat sejarah berdirinya perusahaan kepada ANRI. Imam menekankan bahwa penyerahan arsip ini adalah momen penting yang berdampak jangka panjang bagi bangsa Indonesia.
"Penyerahan hari ini merupakan momen bersejarah, dampaknya bukan hanya untuk PLN, tapi juga bagi bangsa Indonesia di masa depan. Arsip ini akan menjadi jejak sejarah PLN yang akan dibaca oleh generasi kita sepanjang masa," jelasnya.
Baca Juga: PLN Targetkan Jadi Perusahaan Energi Terbaik di Dunia, Caranya...
Digitalisasi arsip ini juga bertujuan untuk melindungi lebih dari 100 ribu aset PLN yang tersebar di seluruh Indonesia, sebagaimana disampaikan Kepala Badan Pemulihan Aset Kejaksaan Agung RI, Amir Yanto. "Saat masih manual, bukti-bukti aset mungkin tidak lengkap. Dengan digitalisasi ini, seluruh aset PLN dari Sabang sampai Merauke bisa dilegalisasi dengan mudah sehingga semuanya menjadi clear and clean," terang Amir.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa digitalisasi arsip merupakan langkah strategis PLN untuk menghadapi era disrupsi digital dan mempercepat kinerja bisnis. "Tata kelola baru dengan digital platform ini menjadi fondasi agar proses bisnis yang sebelumnya manual dan lambat kini menjadi lebih cepat dan efisien," kata Darmawan. PLN menargetkan masuk ke dalam daftar Global Fortune 500 sebagai salah satu perusahaan kelas dunia.
Baca Juga: PLN Siap Alirkan Listrik Bersih untuk Hilirisasi Mineral Smelter Antam di Kolaka
Transformasi digital ini juga telah meningkatkan persentase sertifikat kepemilikan lahan PLN dari 28% menjadi hampir 80% dalam empat tahun terakhir. PLN juga memfinalisasi data emisi scope 3 sebagai baseline peta jalan reduksi emisi. "Penerapan manajemen arsip digital ini juga menjadi solusi atas masalah kerusakan arsip akibat kondisi lingkungan yang kurang mendukung," tambahnya.
Executive Vice President General Affairs and Property Assets PLN, Arsyadany G. Akmalaputri, mengungkapkan bahwa PLN telah merumuskan strategi jangka panjang dan peta jalan lima tahun ke depan untuk tata kelola arsip. Ia menjelaskan bahwa aplikasi New E-Arsip didukung teknologi berbasis artificial intelligence (AI) dan optical character recognition(OCR), serta digital signature yang sudah digunakan pada tingkat Board of Directors (BOD) PLN.
"Transformasi ini tidak hanya mengubah cara kami bekerja tetapi juga meningkatkan produktivitas hingga 30% dan mengurangi waktu pemrosesan dokumen hingga 80%. Selain itu, akurasi dokumen naik 50% dan biaya penyimpanan turun sebesar 80%," ujar Arsyadany. PLN juga menargetkan pengurangan ruang arsip hingga 20%, dengan potensi penghematan mencapai Rp3,65 miliar dan penciptaan nilai lebih dari Rp180 miliar dalam lima tahun ke depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: