Para Menteri Jokowi Terima Uang Pensiun dari Taspen, Segini Besarannya!

PT Taspen (Persero) menyerahkan manfaat Pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT) kepada sejumlah mantan Menteri Kabinet Indonesia Maju, termasuk pejabat tinggi negara lainnya, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka selama menjabat.

Corporate Secretary Taspen, Henra, menjelaskan bahwa Taspen berkomitmen untuk memberikan manfaat jaminan sosial secara tepat kepada seluruh pejabat negara. 

"Taspen mengapresiasi kinerja dan pengabdian para menteri dengan menyerahkan manfaat Program Pensiun dan THT. Kami berharap manfaat ini memberikan kesejahteraan bagi mereka dan keluarga," kata Henra, Jakarta, Selasa (12/11/2024). 

Baca Juga: Taspen Serahkan Manfaat Pensiun dan THT kepada Jokowi

Beberapa menteri yang menerima manfaat ini di antaranya adalah Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM Hadi Tjahjanto, serta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga tercatat dalam daftar penerima manfaat.

Mantan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dalam unggahan di media sosialnya, mengungkapkan rasa syukurnya setelah menerima manfaat pensiun dari Taspen senilai Rp27 juta. 

Baca Juga: Ini Rahasia Sukses Taspen Cetak Pertumbuhan Investasi di Atas Industri

Ia juga menyebutkan bahwa mulai 1 November, ia akan mendapatkan uang pensiun bulanan sebesar Rp3 juta. "Alhamdulillah," tulis Teten.

Sebelumnya, Taspen juga telah menyerahkan manfaat Pensiun dan THT kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Istana Wakil Presiden pada pertengahan September. Ma’ruf Amin memuji langkah Taspen dalam memberikan layanan yang andal dan berharap dana pensiun dapat dikelola dengan baik, mengingat pentingnya kesejahteraan di hari tua.

Taspen berkomitmen untuk terus melayani para pejabat negara sesuai prinsip 5T: Tepat Administrasi, Tepat Orang, Tepat Waktu, Tepat Jumlah, dan Tepat Tempat. Langkah ini juga sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang meminta BUMN meningkatkan produktivitas dan efisiensi layanan.