Dukung Ambisi Prabowo, Kadin Siap Optimalkan Kerja Sama Investasi dengan China
Indonesia dan Tiongkok menguatkan kerja sama investasi dalam bidang industri, hal tersebut ditandai dengan kerja sama pengusaha kedua belah negara dengan modal bernilai US$10 miliar di Indonesia-China Business Forum 2024.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, mengatakan kerja sama ini sangat penting, khususnya dalam mendorong pembangunan infrastruktur, energi hijau dan mewujudkan target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Perjanjian investasi ini mencerminkan kemitraan strategis antara Indonesia dan Tiongkok. Kadin siap mendukung untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi,” kata Arsjad Rasjid, dilansir dari keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi, Kamis (14/11).
Arsjad juga menegaskan pihaknya siap mendukung upaya pemerintah dalam upaya mempererat hubungan dengan China. Hal tersebut untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional demi menyongsong masa keemasan nasional pada 2045.
“Jadi saya sangat setuju dengan target pertumbuhan ekonomi pemerintah. Bagi Indonesia, Tiongkok sangat penting karena jika melihat perdagangan sebagai contoh, 25 persen perdagangan antara Indonesia dan negara lain, Tiongkok sekitar 25 persen dari itu, kan?” kata Arsjad Rasjid.
Arsjad mengingatkan bagaimana negara tersebut sudah terlibat dalam banyak industri di Indonesia. Peran China dalam transisi energi hingga pengembangan ekosistem yang mendukung keberlanjutan sangatlah kuat.
Baca Juga: Kerja Sama Indonesia-China Capai US$10 Miliar, Ketum Kadin Anindya Bakrie: Ini Pertanda Baik
“Pertama, mengurangi emisi karbon kita, yang penting bagi Indonesia. Ke dua, ini mengurangi subsidi bahan bakar yang kita subsidi dari bahan bakar fosil. Ini akan membantu anggaran pemerintah, benar? Ke tiga, tentu saja, investasi untuk Indonesia,” lanjut Arsjad Rasjid.
Menurut Arsjad, pemerintah tengah berupaya mewujudkan pemerataan kesejahteraan dengan mempererat kerja sama dengan China. Ia optimistis tak hanya pertumbuhan ekonomi akan tercapai namun pertumbuhan tersebut juga akan berkeadilan dan dirasakan semua orang.
“Maka dengan itu, ekonomi sosial, bukan hanya ekonomi, tetapi juga secara sosial, penting. Jadi saya pikir penyelarasannya adalah untuk menciptakan hubungan ekonomi sosial antara Indonesia dan Tiongkok,” ungkap Arsjad.
Baca Juga: Usai Perjanjian Kemitraan Strategis dengan Tiongkok, Kadin Indonesia Siapkan 7 Langkah Strategis
Adapun Kadin telah menyusun White Paper arah kebijakan dan pembangunan ekonomi 2024-2029. Melalui White Paper itu, pihaknya mengusulkan tujuh langkah strategis mencapai pertumbuhan ekonomi nasional:
- Pengembangan infrastruktur yang terintegrasi, mudah diakses, dan terjangkau.
- Pembangunan ketahanan kesehatan dan transformasi pelayanan kesehatan.
- Wujdukan ketahanan energi.
- Akselerasi pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
- Penguatan basis manufaktur melalui reindustrialisasi.
- Pembangunan pusat pengembangan bisnis hijau terbesar di dunia.
- Pembangunan ekosistem ketahanan pangan mandiri.
Baca Juga: Ketum Kadin Anindya Bakrie Sambut Kedatangan Presiden Prabowo di China
“Sebagai mitra strategis pemerintah, Kadin siap mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional. Kadin telah menyiapkan tujuh strategi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut,” tutur Arsjad.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar