Laba Bersih Anak Usaha BNI (Hibank) Melorot, tapi Penyaluran Kredit Melesat
Kredit Foto: Istimewa
Anak usaha Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Hibank Indonesia, mencatatkan laba bersih sebesar Rp93,73 miliar pada kuartal III 2024. Angka ini mengalami penurunan 23,84% secara tahunan (YoY) dibandingkan Rp123,07 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kendati begitu, Hibank mencatatkan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 13,12% (YoY), menjadi Rp440,44 miliar hingga September 2024. Sumber pendapatan lain, yaitu pendapatan berbasis komisi juga menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 103,73%, dari Rp3,65 miliar pada September 2023 menjadi Rp7,43 miliar pada September 2024.
Baca Juga: Soal Sea Group Bakal Jadi Pemegang Saham Hibank, BNI Beri Pernyataan Berikut
Namun, sejumlah beban mengalami kenaikan cukup tajam. Beban tenaga kerja meningkat 59,34% secara tahunan, dari Rp104,43 miliar menjadi Rp166,40 miliar, sementara beban lainnya juga naik 47,61%, dari Rp120,80 miliar menjadi Rp178,31 miliar pada periode yang sama.
Kenaikan beban ini berdampak pada rasio profitabilitas, yang terlihat dari penurunan tingkat pengembalian aset (ROA) dari 1,69% menjadi 1,01%, serta penurunan return on equity (ROE) dari 3,75% menjadi 2,95%.
Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga meningkat menjadi 86,01% per September 2024, dari sebelumnya 75,33%, yang menunjukkan adanya tantangan efisiensi di Hibank.
Meskipun profitabilitas sedikit terkikis, performa intermediasi Hibank tetap menguat dengan penyaluran kredit yang melesat 78,37% (YoY) hingga mencapai Rp9,71 triliun hingga akhir September. Pertumbuhan kredit ini juga mendorong peningkatan aset bank sebesar 21,86% (YoY), dari Rp14,29 triliun menjadi Rp17,41 triliun.
Baca Juga: Perluas Inklusi Keuangan, BNI Ingatkan Pentingnya Peran Embedded Finance
Rasio kredit bermasalah (NPL) Hibank juga menunjukkan perbaikan signifikan. Dalam hal ini, NPL gross turun dari 1,71% pada September 2023 menjadi 0,76% pada September 2024, dan NPL nett turun dari 0,51% menjadi 0,13%.
Di sisi pendanaan, Hibank berhasil mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp12,28 triliun, meningkat 31,29% dari Rp9,35 triliun pada tahun sebelumnya. Dana murah atau CASA (current account saving account) bertumbuh pesat hingga 92,60% (YoY), mencapai Rp5,88 triliun dari Rp3,05 triliun, yang membantu memperkuat posisi likuiditas bank.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: