Kredit Foto: Sufri Yuliardi
PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) mencatatkan penurunan kinerja pada periode sembilan bulan pertama 2025.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Senin (8/12/2025), perusahaan membukukan rugi bersih sebesar Rp10,56 miliar per 30 September 2025, berbalik dari posisi laba Rp18,67 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Perubahan tersebut membuat rugi per saham dasar mencapai Rp1,58, sedangkan tahun lalu UNTD masih mencatatkan laba Rp2,90 per saham.
Pelemahan kinerja terutama terjadi akibat penurunan pendapatan dan tekanan biaya yang belum sepenuhnya dapat ditekan.
Baca Juga: Pendapatan Rontok, EMAS Catat Rugi US$22 Juta
Penjualan bersih tercatat Rp346,79 miliar, turun 20,56 persen dibandingkan Rp436,59 miliar pada periode Januari–September 2024.
Biaya pokok penjualan ikut turun menjadi Rp263,89 miliar dari sebelumnya Rp334,71 miliar, namun penurunan beban ini tidak cukup menahan turunnya laba kotor menjadi Rp82,89 miliar dari posisi tahun lalu Rp101,87 miliar.
Di sisi beban operasional, perusahaan menghadapi tekanan pada biaya penjualan dan pemasaran yang naik menjadi Rp33,53 miliar dari Rp23,25 miliar. Beban umum dan administrasi juga meningkat menjadi Rp25,75 miliar, sedikit lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar Rp25,5 miliar.
Penurunan pendapatan operasi lain menjadi Rp564,59 juta dari Rp2,07 miliar semakin menekan ruang perbaikan kinerja operasional. Akibatnya, laba usaha merosot menjadi Rp24,16 miliar, jauh di bawah capaian Rp55,18 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja UNTD turut terbebani oleh penurunan pendapatan keuangan yang hanya mencapai Rp45,59 juta, turun signifikan dari Rp1,32 miliar.
Pada saat yang sama, biaya keuangan meningkat menjadi Rp35,1 miliar dari tahun lalu Rp32,74 miliar.
Tekanan beban keuangan ini mendorong perusahaan membukukan rugi sebelum pajak sebesar Rp10,89 miliar, sedangkan tahun sebelumnya masih mencatat rugi sebelum pajak Rp23,76 miliar.
Baca Juga: Mseki Bukukan Lonjakan Pendapatan 807% di Kuartal III, Namun IBFN Masih Rugi Rp30,63 Miliar
Pajak penghasilan tercatat Rp330,09 juta, meningkat dibandingkan posisi tahun lalu yang mencatat pengembalian pajak Rp5,09 miliar.
Dari sisi posisi keuangan, ekuitas UNTD tercatat menyusut menjadi Rp584,39 miliar dari akhir 2024 yang mencapai Rp627,81 miliar.
Sebaliknya, total liabilitas meningkat menjadi Rp661,93 miliar dibandingkan Rp600 miliar pada akhir tahun lalu. Aset perusahaan naik tipis menjadi Rp1,24 triliun dari sebelumnya Rp1,22 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement