Sektor konstruksi di Indonesia terus mengalami perkembangan pesat seiring dengan peningkatan terhadap kebutuhan akan infrastruktur modern. Namun, proyek konstruksi tersebut menyumbang emisi karbon yang signifikan dan memengaruhi kondisi lingkungan. Oleh karena itu, konstruksi ramah lingkungan dan berkelanjutan pun menjadi tantangan bagi banyak pelaku industri konstruksi.
Berangkat dari kondisi tersebut, Mapei Indonesia yang merupakan bagian dari grup global Mapei meluncurkan Keraflex Maxi S1 Zero, perekat ubin yang sepenuhnya mengkompensasi karbon (carbon fully offset). Produk ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri konstruksi akan material berkualitas tinggi yang tidak hanya efisien tetapi juga memberikan kontribusi nyata pada pelestarian lingkungan.
CEO Mapei, Marco Squinzi menuturkan, Keraflex Maxi S1 Zero merupakan bagian dari lini produk Zero Line yang menggunakan metodologi Life Cycle Assessment (LCA) untuk menghitung dan mengurangi dampak lingkungan sepanjang siklus hidup produk. Residual emisi karbon dari produk ini diimbangi melalui pembelian kredit karbon bersertifikasi yang mendukung proyek reforestasi dan perlindungan keanekaragaman hayati.
“Keberlanjutan adalah salah satu pilar yang mendasari berdirinya Mapei. Sebuah nilai yang mengintegrasikan dimensi lingkungan, sosial, dan ekonomi dengan cara yang sinergis dan baik,” kata Marco dalam keterangan resminya, Kamis (28/11/2024).
“Melalui penelitian dan pengembangan berkelanjutan, Mapei bangga menjadi pionir di sektor ini dengan memperkenalkan produk ramah lingkungan seperti Keraflex Maxi S1 Zero," sambung dia.
Zero Tidak hanya ramah lingkungan, Keraflex Maxi S1 Zero juga memenuhi standar tertinggi dalam kualitas perekat ubin. Ada beberapa keuntungan atas penggunaan perekat ubin tersebut.
Pertama, bebas VOC (Volatile Organic Compounds) sehingga menjamin kesehatan pengguna dan lingkungan. Kedua, daya tahan tinggi sehingga mengurangi kebutuhan perbaikan dan limbah konstruksi. Terakhir, mengkompensasi karbon sepenuhnya yang berarti semua emisi karbon diimbangi, mulai dari produksi hingga distribusi. Keraflex Maxi S1 Zero juga memenuhi standar internasional C2TES1, memberikan kinerja unggul dalam daya rekat, fleksibilitas, dan ketahanan di berbagai kondisi aplikasi.
“Melalui produk Zero Line, Mapei Indonesia tidak hanya menyediakan solusi konstruksi berkualitas tetapi juga mendukung berbagai proyek keberlanjutan global. Dana yang dihasilkan digunakan untuk proyek energi terbarukan dan reforestasi, memperkuat komitmen Mapei terhadap pelestarian planet ini,” tutur Marco.
Adapun bukti nyata kontribusi Mapei di Indonesia adalah proyek REDD+ di Indonesia. Itu merupakan proyek Cagar Alam Rimba Raya di Kalimantan Tengah yang bertujuan melindungi 64.500 hektar hutan rawa gambut, salah satu ekosistem dengan karbon terpadat di dunia dari deforestasi dan degradasi.
Upaya ini bertujuan mencegah pelepasan karbondioksida yang memicu perubahan iklim sekaligus menjaga keanekaragaman hayati dan kesejahteraan masyarakat setempat. Lewat Keraflex Maxi S1 Zero dengan teknologi terkini dan sertifikasi EPD (Environmental Product Declaration), Mapei ingin berperan dalam mengedukasi konsumen tentang pentingnya memilih perekat ubin berkualitas tinggi yang ramah lingkungan.
“Keraflex Maxi S1 Zero adalah contoh nyata bagaimana Mapei tidak hanya berfokus pada kualitas produk tetapi juga pada keberlanjutan. Dengan bangga diproduksi di pabrik kami di Cikarang, Indonesia, produk ini menampilkan integrasi produksi lokal dengan keahlian global Mapei dalam solusi konstruksi yang inovatif,” tutur Managing Director Mapei Indonesia, Ulas Aygun.
“Meskipun kami membawa yang terbaik dari portofolio global kami ke Indonesia, Keraflex Maxi S1 Zero hanyalah salah satu dari sekian banyak produk yang dirancang untuk memenuhi standar kinerja dan keberlanjutan tertinggi,” sambung dia. Selain itu, Ulas menambahkan, Mapei berharap dapat berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan industri untuk mengeksplorasi bagaimana solusi mereka dapat berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih hijau dan lebih berkelanjutan untuk Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: