Bos Danareksa Pamer! Nindya Karya Sehat dan Siap Bangun 8 Tower Rusun ASN-HANKAM di IKN

Di tengah banyaknya BUMN Karya yang mengalami tekanan finansial, PT Nindya Karya (Persero) justru menunjukkan kinerja yang positif.

Direktur Utama Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi, menegaskan bahwa Nindya Karya kini berada dalam kondisi sehat dan siap menggarap proyek-proyek strategis.

"Alhamdulillah, sampai saat ini Nindya Karya tetap sehat dan dapat berkontribusi mengerjakan proyek-proyek dengan tepat waktu serta sesuai spesifikasi. Kami cukup bangga karena setelah direstrukturisasi di PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan di-imbreng ke Danareksa pada 2022, bisnisnya terus tumbuh," ujar Yadi, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (10/3/2025).

Baca Juga: Danareksa Targetkan Laba Bersih Rp1,1 Triliun di 2025, Ini Strateginya

Ia menambahkan bahwa kondisi keuangan Nindya Karya saat ini tergolong sehat, bahkan menjadi salah satu BUMN Karya yang masih kuat mengerjakan proyek-proyek konstruksi berskala besar.

Salah satu proyek besar yang akan digarap pada 2025 adalah pembangunan delapan tower rusun ASN-HANKAM di Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), dengan potensi pendapatan mencapai Rp1,7 triliun.

Selain itu, Nindya Karya juga memimpin sejumlah proyek pengembangan Kawasan Industri Danareksa, termasuk pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), pematangan lahan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), pembangunan Waste Water Treatment Plant (WWTP), serta pembangunan gudang dan fasilitas umum.

Baca Juga: BRI Danareksa Sekuritas Dorong Pertumbuhan Pasar Modal, Targetkan 4 IPO Saham pada 2025

Tak hanya itu, Nindya Karya juga telah menyelesaikan berbagai proyek strategis sepanjang 2024, seperti revitalisasi Hotel Inna Sanur, penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wakatobi, pembangunan Golo Mori Convention Center, serta revitalisasi Keong Mas di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Salah satu pencapaian besar Nindya Karya adalah pembangunan Terminal Peti Kemas (TPK) Batu Ampar di Batam yang kini hampir rampung dan akan mencapai commercial operation date (COD) pada Juli 2025.

"Ini satu-satunya pelabuhan di Batam yang modern dan bisa bersaing dengan Singapura. Sekarang kapal-kapal sudah mulai melakukan direct call, di mana sebelumnya harus ke Singapura dulu, kini bisa langsung ke Batam untuk menuju China maupun Timur Tengah," jelas Yadi.