Meski Pendapatan Turun, Emiten Grup Kresna (DMMX) Sukses Balikkan Rugi Jadi Untung

Perusahaan platform digital Grup Kresna, PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), mencatatkan kinerja keuangan yang solid pada kuartal I 2025. Setelah tahun lalu membukukan rugi Rp35,42 miliar, kini DMMX berhasil membalikkan keadaan dengan meraih laba bersih sebesar Rp9,67 miliar.

Dampaknya, laba bersih per saham dasar ikut melonjak menjadi Rp1,33, jauh membaik dari posisi minus Rp4,88 pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun di balik pencapaian laba tersebut, pendapatan DMMX sebenarnya mengalami penurunan tajam.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2025, DMMX mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp190,75 miliar, anjlok 43,28% dibandingkan Rp336,33 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Juga: CRI Group Gandeng DMMX, Hadirkan Teknologi Smart Retail Berbasis AI

Pendapatan ini bersumber dari beberapa lini bisnis, antara lain trade marketing sebesar Rp109,17 miliar, penjualan perangkat keras Rp53,19 miliar, sewa pakai infrastruktur Rp21,87 miliar, jasa pengelolaan Rp8,95 miliar, platform bursa iklan Rp831,30 juta, serta konten dan hiburan Rp78,83 juta. 

Meski pendapatan menurun, efisiensi biaya tampaknya menjadi kunci sukses DMMX. Beban pokok pendapatan tercatat turun menjadi Rp165,92 miliar dari sebelumnya Rp314,56 miliar.

Hal ini mendorong laba kotor naik tipis menjadi Rp24,83 miliar dari Rp21,77 miliar. Beban usaha pun mampu ditekan dari Rp12,31 miliar menjadi Rp11,38 miliar, sehingga laba usaha ikut terdongkrak dari Rp9,46 miliar menjadi Rp13,44 miliar.

Baca Juga: DMMX Pamerkan Inovasi Digital Indonesia ke Supermarket Tiongkok

Dari sisi neraca, posisi keuangan DMMX juga mencatatkan pertumbuhan. Hingga 31 Maret 2025, total aset perusahaan tercatat sebesar Rp840,10 miliar, naik dibandingkan Rp778,23 miliar pada 31 Desember 2024.

Aset tersebut terdiri atas aset lancar senilai Rp499,62 miliar dan aset tidak lancar Rp340,47 miliar. Di sisi lain, liabilitas meningkat menjadi Rp197,77 miliar dari sebelumnya Rp147,23 miliar, namun ekuitas tetap kokoh naik tipis ke angka Rp642,33 miliar dari Rp630,99 miliar.