Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Di Tengah Ancaman Tarif Trump, Bezos Lepas Saham Amazon Rp78 T!

        Di Tengah Ancaman Tarif Trump, Bezos Lepas Saham Amazon Rp78 T! Kredit Foto: Instagram/Jeff Bezos
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Jeff Bezos, pendiri Amazon sekaligus ketua eksekutif perusahaan teknologi tersebut, bersiap menjual saham Amazon senilai hingga 4,75 miliar dolar AS (setara Rp79 triliun) dalam kurun waktu satu tahun ke depan. Rencana penjualan ini tercantum dalam dokumen regulasi yang disampaikan pada Jumat (2/5).

        Melalui skema trading plan yang akan berakhir pada 29 Mei 2026, Bezos akan melepas hingga 25 juta lembar saham. Nilai divestasi tersebut dihitung berdasarkan harga penutupan saham Amazon pada Kamis lalu.

        Mengiutip The Guardian, langkah ini dilakukan setelah Bezos menjual saham Amazon senilai 13,4 miliar dolar AS sepanjang tahun lalu. Saat ini, menurut indeks miliarder Bloomberg, Bezos menempati posisi orang terkaya kedua di dunia dengan total kekayaan bersih mencapai 212 miliar dolar AS. Di posisi pertama, Elon Musk dari Tesla memimpin dengan kekayaan sekitar 332 miliar dolar AS.

        Baca Juga: Bersaing dengan Amazon, Pendiri OnlyFans Berkoalisi dengan Yayasan Kripto untuk Beli TikTok!

        Pengumuman rencana penjualan saham Bezos muncul hanya beberapa jam setelah Amazon merilis laporan keuangan kuartal pertama 2025. Dalam laporan tersebut, pendapatan perusahaan tumbuh 9 persen menjadi 155,7 miliar dolar AS, dengan laba mencapai 17,1 miliar dolar AS.

        Meski demikian, saham Amazon mengalami penurunan dalam perdagangan after-hours. Penurunan ini dipicu kekhawatiran pasar terhadap dampak kebijakan tarif dagang baru yang digulirkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump.

        Andy Jassy, CEO Amazon, menyatakan dalam sesi panggilan dengan analis bahwa "sulit untuk mengetahui bagaimana tarif ini akan berakhir dan kapan akan berakhir." Ia juga menegaskan bahwa "mungkin belum pernah ada momen yang lebih penting daripada saat ini untuk memiliki pilihan produk terluas dengan harga serendah mungkin."

        Baca Juga: Mulai Uji Coba, Dubbing Film dan Serial Amazon Prime Video Akan Gunakan AI

        Harga barang di platform marketplace Amazon mulai mengalami kenaikan sejak Trump mengumumkan tarif baru terhadap impor dari Tiongkok pada awal April.

        Pekan lalu, Gedung Putih menuduh Amazon melakukan "tindakan bermusuhan dan politis" setelah muncul laporan yang menyebut perusahaan itu berencana memberi tahu pelanggan mengenai besarnya beban tarif Trump saat berbelanja. Namun, Amazon membantah laporan tersebut, dengan menyatakan bahwa ide tersebut memang sempat dipertimbangkan oleh Amazon Haul—unit belanja murah di bawah grup Amazon—tetapi akhirnya ditolak.

        Hubungan antara Bezos dan Trump memang kerap diwarnai ketegangan. Saat kampanye pemilu 2016, Bezos pernah menyebut retorika Trump sebagai ancaman bagi demokrasi. Sebaliknya, Trump menuding Amazon tidak membayar pajak dalam jumlah yang semestinya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: