Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ekspor Sekam Bakar ke Belanda, RI Aktif Diversifikasi Pasar

        Ekspor Sekam Bakar ke Belanda, RI Aktif Diversifikasi Pasar Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri melepas ekspor perdana produk sekam bakar (rice husk charcoal) di Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/4/2025).

        Ekspor sekam bakar ke Belanda yang dilaksanakan PT Minaqu Indonesia ini, menurut Wamendag, merupakan langkah nyata dalam upaya pengembangan ekspor nasional, terutama di sektor produk pertanian. Selain sekam bakar, turut diekspor pula tanaman hias, palem waregu.

        Baca Juga: Dukung UMKM Olahan Ikan Ekspor, KKP Permudah Pengurusan Sertifikasi HACCP

        "Kami mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, terutama PT Minaqu Indonesia dan seluruh 

        ekosistem dalam mewujudkan ekspor perdana senilai Rp500 juta ini. Kegiatan ini adalah wujud nyata komitmen kita bersama dalam pengembangan ekspor nasional," ujar Wamendag, dikutip dari siaran pers Kemendag, Senin (5/5).

        Wamendag Roro menjelaskan, Kementerian Perdagangan akan selalu mendukung upaya peningkatan ekspor nasional yang dilakukan para pelaku usaha. 

        Menurutnya, pada 2025 dan 2026, target pertumbuhan ekspor ditetapkan sebesar 7,1 persen. Sampai dengan 2029, pertumbuhan ekspor ditargetkan sebesar 9,64 persen. 

        “Target yang tidak mudah, tapi bukan berarti mustahil untuk dicapai,” ungkap Wamendag Roro.

        Menurut Wamendag Roro, di tengah situasi ketidakpastian global saat ini, termasuk perang dagang yang terjadi, kita harus tetap optimis dalam memandang masa depan. 

        Sebagai negara non-blok, Indonesia akan bersinergi dengan negara-negara terkait dalam mencari jalan keluar terbaik dan saling menguntungkan.

        Oleh karena itu, ekspor sekam bakar ke Belanda ini turut memperlihatkan bahwa di tengah kondisi tersebut, Indonesia masih aktif melakukan diversifikasi pasar. 

        “Kami berharap, kegiatan ekspor ini juga akan memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Belanda dan bukan menjadi ekspor yang pertama dan terakhir, namun akan terus berlanjut ke depannya,” terang Wamendag Roro.

        Lebih lanjut, Wamendag Roro menekankan pentingnya sinergi antar-lembaga dalam memastikan kelancaran proses ekspor, termasuk peran penting dari Badan Karantina Indonesia untuk menjamin kualitas dan keamanan produk yang dikirim ke luar negeri.

        Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan turut mengapresiasi PT Minaqu Indonesia karena ekspor ini menjadi titik awal bangkitnya pelaku ekspor dari Jawa Barat, khususnya dari sektor pertanian dan UMKM. 

        “Kami mengucapkan terima kasih kepada PT Minaqu Indonesia yang telah membuka jalan ekspor sekam bakar ke Belanda. Ini menjadi tonggak penting dan semoga menjadi pemicu semangat bagi eksportir lainnya di Jawa Barat,” kata Erwan.

        CEO PT Minaqu Indonesia, Ade Wardhana Adinata menyampaikan, ekspor ini menjadi momentum besar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebab potensinya sangat besar untuk dikembangkan. Bukan hanya sekam, berikutnya bisa dengan multi-produk yang diolah dari limbah menjadi komoditas bernilai dan berguna.

        “Sekam bakar bukan hanya limbah pertanian, tapi memiliki nilai ekonomi tinggi terutama sebagai media tanam dalam sektor hortikultura dan florikultura di Eropa. Sekam bakar sangat diminati di Eropa karena sifatnya yang ramah lingkungan dan berfungsi optimal sebagai media tanam. Ini menjadi peluang besar bagi petani dan pelaku UMKM di Indonesia,” pungkas Ade.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: