Dituding Bawa Eks Lion Air, Dirut Garuda Buka Suara

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menegaskan bahwa rekrutmen manajemen baru perseroan dilakukan secara profesional dan tidak melibatkan rombongan eks karyawan Lion Air, sebagaimana isu yang beredar belakangan ini.

“Terkait dengan adanya rombongan karyawan Lion Air yang kami bawa, kami tegaskan bahwa hal tersebut tidak betul,” tegas Wildan, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (7/5/2025).

Baca Juga: Bos Bongkar Penyebab 15 Pesawat Garuda dan Citilink Tak Terbang

Polemik ini mencuat setelah Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, mempertanyakan keabsahan dan keterbukaan Garuda Indonesia dalam merekrut sejumlah personel baru. Ia menyebut, isu rekrutmen eks Lion Air bisa mencederai kepercayaan publik terhadap Garuda yang tengah berbenah.

“Pak Dirut perlu klarifikasi di tempat ini karena sayang dong sudah punya kepercayaan oleh masyarakat dan Pak Presiden juga. Kalau itu tidak benar, perlu diklarifikasi,” ujar Mufti.

Baca Juga: Pendapatan Charter Garuda Naik 93%, Tapi Masih Rugi US$75,9 Juta di Kuartal I 2025

Menanggapi hal itu, Wildan menjelaskan bahwa pihaknya memang melakukan restrukturisasi dan pembaruan formasi, namun dengan tetap menjaga profesionalisme. Ia mengakui adanya tantangan internal yang menyertai proses transisi, namun menggarisbawahi bahwa semua yang direkrut merupakan tenaga profesional dari berbagai latar belakang industri penerbangan.

“Kami pastikan seluruhnya adalah profesional yang kami rekrut sesuai dengan prosedur dan tidak ada pelanggaran di situ. Memang ada ketidaknyamanan bagi orang-orang yang kami rekrut dan ini menjadi tantangan bagi kami, dan kami akan segera bertahap membangun tim yang kuat,” jelasnya.

Wildan juga menekankan bahwa rekrutmen tidak hanya berasal dari satu maskapai, melainkan mencakup berbagai sumber dari industri penerbangan nasional maupun internasional.