Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Calon Pelamar Kerja Wajib Punya Micro Credential, Ini Alasannya...

        Calon Pelamar Kerja Wajib Punya Micro Credential, Ini Alasannya... Kredit Foto: Unsplash/Markus Winkler
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Coursera salah satu platform pelatihan online terbesar di dunia yang berkantor pusat di Singapura, baru saja merilis laporan tentang Penguruh Micro Credential atau Micro Credentials Impact Report 2025.

        Laporan tersebut menunjukkan bahwa rekruter sebuah perusahaan saat ini lebih tertarik untuk menerima karyawan yang sudah memiliki micro-credential dibandingkan ijazah dari universitas. 

        Bahkan, hal ini menjadi fenomena baru di Amerika. Banyak rekruter perusahaan yang tidak memperdulikan ijazah dari universitas. Di sana, para rekruter hanya akan melihat micro-credential sesuai dengan skill yang dimiliki oleh para calon karyawan 

        "Jadi di Amerika ada fenomena dimana rekruter tidak peduli dengan ijazah universitas atau gelar. Mereka hanya akan melihat skill dari pelamar kerja yang ditunjukan lewat micro-credentials," ujar Eklavya Bhave, Direktur dan Kepala Penjualan Asia Pasifik, Coursera saat diskusi bersama media di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (7/5/2025). 

        Baca Juga: Indonesia Termasuk Negara yang Mengadopsi Agen AI Tertinggi. Diprediksi akan Menyumbang Sekitar USD 366 Miliar Hingga 2030

        Ia menjelaskan fenomena ini mungkin akan menyebar hingga ke Asia-Pasifik karena berdasarkan survey yang dilakukan Coursera 96% pemberi kerja akan memberikan gaji lebih tinggi kepada calon pelamar yang sudah memiliki micro-credentials. 

        "Dari survey kami menemukan 96% dari pemberi kerja mereka memang mau memberikan gaji yang lebih tinggi kepada talent-talent yang menunjukkan micro-credentials," jelas dia. 

        Eklayva juga menjelaskan salah satu skill yang banyak dilirik oleh rekruter adalah pengusaan terhadap Generative AI atau GenAI. Di Coursera sendiri pelatihan untuk GenAI menjadi salah satu yang dicari oleh para rekruter. Berbeda dengan beberapa tahun lalu, saat ini hampir semua divisi di perusahaan memanfaatkan AI dalam kegiatannya sehari-hari. 

        "Saat ini AI sudah digunakan hampir semua divisi perusahaan, seperti pemasaran, R&D, finance, HR bahkan legal juga menggunakan teknologi ini," terang Eklayva.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Istihanah
        Editor: Istihanah

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: