Petinggi Audi Sindir Kemampuan Sistem Komputasi Xiaomi YU7: 'Ini Bukan Level Barang Rumah Tangga Seperti di Hape'
Kredit Foto: Xinhua
Penjualan Xiaomi YU7 yang fantastis dengan mencatatkan rekor penjualan 300 ribu unit lebih terpesan sejak 72 jam peluncurannya ternyata akhir-akhir ini muncul isu miring dan mulai banyak yang meragukan kemampuannya secara komputasi.
Banyak yang menyerang SUV listrik premium itu karena penggunaan chip kelas konsumen, bukan chip khusus kelas otomotif yang seharusnya punya tingkat keandalan yang mumpuni.
Seperti yang disindir oleh Wakil Manajer Umum Eksekutif FAW-Audi Sales Co., Ltd. Li Fenggang yang dalam sebuah video baru-baru ini mengatakan harus dibedakan kemampuan semikonduktor kelas konsumen dan otomotif.
"Mobil bukan barang konsumen yang sifatnya harus habis dalam waktu yang cepat. Dan Audi tak mau mempraktikannya kepada konsumen," kata Li.
Pernyataan Li muncul di tengah diskusi yang semakin hangat, terutama setelah peluncuran Xiaomi YU7, yang kabarnya menggunakan chip Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3 kelas konsumen untuk sistem kokpitnya.
Hal ini telah memicu sorotan publik dan industri yang meluas terkait keandalan dan keamanan komponen tersebut dalam aplikasi otomotif.
Li Fenggang merinci perbedaan mendasar antara kedua jenis chip tersebut, menanggapi anggapan beberapa produsen mobil Xiaomi bahwa chip konsumen menawarkan daya komputasi yang superior dan keamanan yang memadai.
Ia menjelaskan bahwa chip kelas otomotif harus lulus serangkaian sertifikasi internasional yang ketat, termasuk AEC-Q, ISO 26262, dan IATF 16949. Sebaliknya, chip kelas konsumen ditemukan dalam perangkat elektronik sehari-hari seperti ponsel, komputer, dan perangkat rumah pintar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: