- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Wall Street Bergejolak, Laporan Inflasi Tak Mampu Dongkrak Sentimen Pasar Saham AS
Kredit Foto: Istimewa
Bursa Saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street berakhir bervariasi pada perdagangan di Selasa (15/7). Hal ini terjadi setelah laporan inflasi utama dan deretan laporan keuangan dari sektor perbankan gagal memicu minat beli investor di Negeri Paman Sam.
Dilansir dari Reuters, Rabu (16/7), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Saham Amerika Serikat:
- Nasdaq Composite (IXIC): menguat 0,18% menjadi 20.677,80.
- Dow Jones Industrial Average (DJIA): merosot 0,98% ke posisi 44.023,29.
- S&P 500 (SPX): turun 0,40% menjadi 6.243,76.
Pasar saham sebelumnya menguat dalam beberapa pekan terakhir, seiring memudarnya kekhawatiran investor bahwa kebijakan pemerintahan saat ini, termasuk pengumuman tarif besar-besaran, akan membebani perekonomian dari AS.
Namun, pekan ini menjadi ujian penting bagi sentimen tersebut dengan dimulainya musim laporan keuangan kuartal kedua dan publikasi data inflasi yang diperkirakan mencerminkan dampak dari kenaikan biaya akibat tarif.
“Data inflasi yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan, namun masih dalam batas wajar, menunjukkan bahwa tarif mulai mengalir ke dalam perekonomian,” kata Swanke dari Commonwealth.
Indeks Harga Konsumen (CPI) AS mencatat kenaikan terbesar dalam lima bulan pada Juni. Hal ini mengindikasikan potensi tekanan inflasi akibat tarif. Meski demikian, inflasi inti tetap moderat, memberikan sedikit ketenangan bagi pelaku pasar.
Baca Juga: Asing Tetap Jualan Kala IHSG Menguat, Saham Bank Pelat Merah Jadi Sasaran
“Kita akan mendapat gambaran yang lebih konkret dari laporan keuangan berikutnya, untuk melihat bagaimana perusahaan-perusahaan menyampaikan dampak dari tarif yang lebih tinggi,” ungkap Swanke.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: