BNI Bukukan Laba Bersih Rp10,09 Triliun Sepanjang Semester I 2025

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) membukukan laba bersih sebesar Rp10,09 triliun pada semester I 2025. Capaian ini turun 5,58% secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp10,69 triliun. Seiring dengan itu, laba per saham dasar juga ikut tergerus dari Rp287 menjadi Rp271.

Namun di tengah penurunan laba tersebut, BNI tetap menunjukkan pertumbuhan yang solid di beberapa lini. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Jumat (25/7), pendapatan bunga BNI tercatat naik dari Rp32,17 triliun menjadi Rp33,61 triliun.

Meski beban bunga juga meningkat dari Rp13,10 triliun menjadi Rp14,09 triliun, pendapatan bunga bersih tetap tumbuh 2,3%, dari Rp19,07 triliun menjadi Rp19,51 triliun.

Baca Juga: BNI Dapat Kuota 25.000 KPR FLPP dari Pemerintah

Hingga 30 Juni 2025, BNI mencatat pendapatan asuransi dan hasil investasi bersih sebesar Rp343,73 miliar, yang sebelumnya tidak ada pada semester I 2024. Pendapatan operasional lainnya pun naik tipis dari Rp10,13 triliun menjadi Rp10,26 triliun.

Dari sisi penyaluran kredit, BNI mencatatkan angka impresif sebesar Rp778,68 triliun, tumbuh 7,11% yoy dari Rp726,98 triliun pada tahun lalu. Peningkatan ini juga diiringi perbaikan kualitas aset, terlihat dari rasio non-performing loan (NPL) yang turun dari 1,98% menjadi 1,95%. Sementara NPL net mengalami kenaikan tipis dari 0,62% menjadi 0,69%.

Baca Juga: BNI Telah Siapkan Berbagai Solusi Keuangan untuk Perkuat Koperasi Desa

Dari sisi pendanaan, BNI berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp899,86 triliun, tumbuh signifikan 16,51% dibanding semester I 2024 yang sebesar Rp772,32 triliun. Adapun total aset BNI per akhir Juni 2025 mencapai Rp1.201 triliun, naik dari posisi Juni tahun lalu yang sebesar Rp1.072 triliun.