Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perjalanan Sukses Eddy Kusnadi Sariaatmadja Membangun Emtek Group, dari Distributor Komputer hingga Konglomerasi Media dan Teknologi

        Perjalanan Sukses Eddy Kusnadi Sariaatmadja Membangun Emtek Group, dari Distributor Komputer hingga Konglomerasi Media dan Teknologi Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Eddy Kusnadi Sariaatmadja adalah sosok di balik kesuksesan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek Group), salah satu konglomerasi media dan teknologi terbesar di Indonesia. Lahir pada 1941, Eddy menempuh pendidikan teknik di University of New South Wales, Sydney, Australia, dan pada 2014 universitas tersebut menganugerahinya gelar kehormatan atas kontribusinya di dunia bisnis dan masyarakat.

        Perjalanan bisnisnya dimulai pada 1983 saat ia mendirikan PT Elang Mahkota Komputer, yang awalnya menjadi distributor komputer merek Compaq. Seiring perkembangan teknologi, perusahaan ini berkembang pesat dan pada 1997 resmi berganti nama menjadi PT Elang Mahkota Teknologi, yang menandai fokus baru di sektor media dan teknologi.

        Langkah strategis Emtek terus berlanjut. Tahun 2002, Emtek mengakuisisi saham strategis di PT Surya Citra Media Tbk (SCTV) dan pada 2011 mengambil alih PT Indosiar Karya Mandiri Tbk. Perusahaan ini juga meluncurkan layanan televisi digital berbayar, mendirikan rumah produksi, serta menggabungkan induk usaha SCTV dan Indosiar pada 2013. Ekspansi tidak berhenti di media, Emtek juga mengembangkan platform digital seperti Liputan6.com, Vidio.com, dan KapanLagi Network (KLN), berinvestasi di startup seperti Bukalapak dan Dana, serta masuk ke sektor perbankan melalui akuisisi Bank Fama Internasional.

        Baca Juga: Perjalanan Guccio Gucci Membangun Gucci, dari Penjaga Lift hingga Sukses Miliki Ratusan Cabang

        Terbaru pada 2024, Emtek melalui PT Roket Cipta Sentosa mengakuisisi 51% saham PT Cardig Aero Services Tbk, yang bergerak di bidang jasa penunjang transportasi udara, jasa boga, pengelolaan fasilitas, dan pelatihan penerbangan. Keputusan ini menegaskan strategi diversifikasi bisnis yang terus berkembang.

        Kesuksesan Eddy tidak hanya tercermin dari bisnisnya, tetapi juga dari kepedulian sosialnya. Forbes pada 2018 memasukkannya dalam daftar 40 orang terkaya paling dermawan di Asia dan ia menjadi satu-satunya pengusaha Indonesia di daftar tersebut. 

        Kepeduliannya terlihat dari sumbangan alat pemindai medis O-Arm Scanner senilai Rp13 miliar untuk Royal Perth Hospital di Australia, hingga hibah lahan untuk RSCM Kirana di Jakarta yang dilengkapi fasilitas modern berkat dukungan Indosiar dan SCTV.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: