Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suksesnya Eddy Kusnadi Sariaatmadja Membangun Emtek Group, dari Layanan Komputer hingga Punya Saluran Televisi

Suksesnya Eddy Kusnadi Sariaatmadja Membangun Emtek Group, dari Layanan Komputer hingga Punya Saluran Televisi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Eddy Kusnadi Sariaatmadja dikenal sebagai sosok di balik kesuksesan Emtek Group, salah satu konglomerasi media dan teknologi terbesar di Indonesia. Sebagai pendiri dan Komisaris Utama, kiprahnya di dunia bisnis telah berlangsung selama beberapa dekade. 

Pria kelahiran 1941 ini memiliki rekam jejak panjang dalam berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Komisaris PT Surya Citra Televisi selama dua dekade, serta memegang peran penting di PT PP London Sumatra Indonesia Tbk dan PT Australian Guarantee Corporation.

Tak hanya sukses di dunia bisnis, Eddy juga memiliki latar belakang akademik yang kuat. Ia meraih gelar di bidang teknik dari University of New South Wales, Sydney, Australia, sebelum akhirnya dianugerahi gelar kehormatan dari universitas yang sama pada 2014. 

Kombinasi kecerdasan, pengalaman, dan visi jangka panjangnya menjadikannya salah satu tokoh berpengaruh dalam industri media dan teknologi di Indonesia.

Didirikan pada 1983, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek Group) awalnya berfokus sebagai penyedia layanan komputer pribadi. 

Namun, seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar, perusahaan ini terus berekspansi hingga menjadi salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia. 

Saat ini, Emtek mengembangkan bisnisnya ke berbagai sektor utama, termasuk media, kesehatan, teknologi, infrastruktur digital, dan layanan keuangan. Dengan inovasi berkelanjutan, perusahaan ini terus bertransformasi menjadi pemain utama dalam industri teknologi dan media di Tanah Air.

Pada tahun 1997, PT Elang Mahkota Komputer resmi bertransformasi menjadi PT Elang Mahkota Teknologi, menandai langkah besar dalam ekspansi bisnisnya.

Emtek terus berkembang dan pada 2002 mengambil alih kepemilikan saham strategis di stasiun televisi melalui PT Surya Citra Media Tbk. Langkah ini memperkuat posisinya di industri media. 

Seiring pertumbuhannya, Emtek melantai di Bursa Efek Indonesia dengan melaksanakan Penawaran Umum Perdana sebesar 10% dari modal disetor pada 12 Januari 2010, guna memperoleh dana untuk pengembangan dan investasi usaha.

Di tahun 2011, Emtek memperluas jangkauan bisnisnya dengan mengakuisisi PT Indosiar Karya Mandiri Tbk, perusahaan yang menaungi Indosiar. Di tahun yang sama, Emtek meluncurkan layanan televisi digital berbayar melalui PT Mediatama Anugrah Citra, serta mendirikan anak usaha di bidang rumah produksi yang kemudian menghasilkan berbagai konten populer.

Langkah besar lainnya terjadi pada 2013, ketika Emtek memutuskan untuk menggabungkan induk usaha SCTV dengan induk usaha Indosiar. Transformasi ini semakin memperkuat posisinya di industri media.

Terbaru, pada 2024, Emtek melalui PT Roket Cipta Sentosa mengakuisisi 51% saham PT Cardig Aero Services Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang jasa penunjang transportasi udara, jasa boga, pengelolaan fasilitas, dan pelatihan penerbangan. 

Akuisisi ini menunjukkan strategi ekspansi Emtek yang terus berkembang ke berbagai sektor industri.

Eddy Sariaatmadja tidak hanya dikenal sebagai pengusaha sukses, tetapi juga sebagai filantropis yang dermawan. Dedikasinya dalam berbagi kepada sesama mendapat pengakuan dari Forbes pada 2018, yang menempatkannya dalam daftar 40 orang terkaya paling dermawan di Asia. Menariknya, ia menjadi satu-satunya pengusaha Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar bergengsi tersebut.

Kedermawanan Eddy terlihat dari kontribusinya yang signifikan di berbagai bidang. Pada 2017, ia menyumbangkan alat pemindai medis canggih, O-Arm Scanner, senilai 820 ribu dolar AS (setara dengan Rp13 miliar) kepada Royal Perth Hospital di Australia, membantu meningkatkan layanan kesehatan di rumah sakit tersebut.

Tak hanya di luar negeri, kepeduliannya terhadap sektor kesehatan juga terasa di Indonesia. Ia mewakafkan lahan luas untuk RSCM Kirana, pusat medis spesialis mata. Sumbangannya, bersama dengan dukungan Indosiar dan SCTV, mencakup pembangunan ruang operasi, pengadaan alat diagnostik canggih, mikroskop, hingga sistem air bersih, yang semakin meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: