Kredit Foto: ASK
Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan adopsi teknologi di sektor pertanian terbukti meningkatkan produktivitas hingga 30–50 persen.
Tak hanya itu, adopsi teknologi juga menghemat tenaga kerja, mengurangi biaya operasional, dan memperbaiki kualitas hasil panen.
Baca Juga: Gerakan Wisata Bersih Dorong Wujudkan Destinasi Berkelanjutan dan Partisipatif
Ini disampaikan Pengawas Alat dan Mesin Pertanian Madya Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kementan, Harsono, pada kegiatan Focus Group Discussion Industrial Research and Development Sektor Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian di Bandung, Selasa (12/8/2025).
“Digitalisasi pertanian bahkan turut membuka akses pasar yang lebih luas bagi petani,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kementerian Perindustrian, Rabu (13/8).
Ia menambahkan, strategi percepatan modernisasi harus memanfaatkan teknologi mekanisasi untuk berbagai komoditas, mulai dari padi, jagung, kedelai, tebu, hingga hortikultura.
Dengan dukungan kebijakan yang tepat, Indonesia berpeluang memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
“Alsintan dan teknologi modern adalah kunci percepatan transformasi pertanian. Jika seluruh pemangku kepentingan bersinergi, maka visi pertanian Indonesia yang efisien, produktif, dan berdaya saing global dapat terwujud,” tutur Harsono.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: