Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gerakan Wisata Bersih Dorong Wujudkan Destinasi Berkelanjutan dan Partisipatif

Gerakan Wisata Bersih Dorong Wujudkan Destinasi Berkelanjutan dan Partisipatif Kredit Foto: Dok. Kemenpar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gerakan Wisata Bersih (GWB) digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) sebagai bentuk komitmen dalam penguatan tata kelola destinasi yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Tak hanya sebagai agenda seremonial, GWB yeng menekankan pendekatan kolaboratif tersebut juga merupakan bentuk penguatan atas inisiatif lokal yang telah berkembang, sekaligus menjadi wahana apresiasi terhadap praktik-praktik baik yang muncul dari masyarakat.

Baca Juga: Metaplanet Kembali Serok Bitcoin, Total Kepemilikan Capai 18.113 BTC

“Oleh karena itu kami melaksanakan GWB di wilayah ini pada 30 Juli 2025 dengan melibatkan sekitar 519 peserta yang terdiri dari perwakilan Kemenpar, perwakilan Pemerintah Provinsi Kepri, pelaku pariwisata, dan pihak-pihak terkait lainnya,” ucap Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Transformasi Digital dan Inovasi Pariwisata, Masruroh, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Rabu (13/8).

Iyung mengungkapkan pemilihan Pulau Penyengat sebagai lokasi GWB didasarkan pada peran penting Pulau Penyengat sebagai situs cagar budaya nasional yang tidak hanya menyimpan nilai sejarah, tetapi juga menunjukkan komitmen nyata masyarakat dalam pelestarian lingkungan dan warisan budaya. 

Menurutnya, Pulau Penyengat, dengan latar sejarah dan budaya yang kuat, merupakan contoh nyata destinasi yang mampu mengintegrasikan kesadaran ekologis dengan pelestarian nilai-nilai kultural, menjadikannya sebagai living heritage yang mendukung transformasi sosial dan pariwisata berkelanjutan.

“Gerakan Wisata Bersih bukan sekadar simbol, melainkan solusi nyata dalam pengelolaan destinasi melalui pendekatan pentahelix. Dengan mengedepankan edukasi lingkungan, penguatan regulasi, dan kolaborasi lintas sektor, gerakan ini mendorong terciptanya destinasi yang berkelanjutan dan partisipatif,” katanya.

Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau Luki Zaiman Prawira menambahkan pihaknya berkomitmen terhadap pengembangan dan penguatan pariwisata berbasis budaya dan lingkungan yang lestari melalui kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat, serta pelaku usaha.

“Semoga dengan adanya gerakan wisata bersih, maka diharapkan sustainable tourism dan pariwisata regeneratif yaitu pengelolaan pariwisata yang terintegrasi dengan pelestarian bagi generasi mendatang di Pulau Penyengat,” ujar Luki.

Dalam kegiatan ini, ada sekitar 2 ton sampah terkumpul di sekitar kawasan Pulau Penyengat. Seluruh sampah tersebut diproses di TPS3R dan diangkut oleh offtaker mitra Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: