Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat (29/8) dengan performa nestapa. Data RTI Business mencatat IHSG merosot 121,59 poin atau 1,53% ke level 7.830,49. Bahkan, pada sesi siang indeks sempat jatuh lebih dalam hingga 2% lebih ke posisi 7.765,59.
Dari total saham yang diperdagangkan, 610 tercatat melemah, hanya 122 yang menguat, sementara 70 lainnya stagnan. Hingga penutupan, volume transaksi mencapai 51,64 miliar lembar dengan frekuensi 2.509.118 kali, menghasilkan nilai transaksi Rp22,75 triliun.
Baca Juga: Psikologis Pasar Rapuh, IHSG Anjlok Imbas Aksi Massa
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, menilai bahwa pelemahan pasar tak lepas dari situasi politik dan sosial yang memanas belakangan ini. Aksi demonstrasi pecah di sejumlah titik Jakarta, diperburuk dengan insiden tragis meninggalnya seorang mitra ojek online (ojol) yang terlindas mobil rantis milik Mako Brimob.
“Saya melihat bahwa demonstrasi kemarin sampai sore sedikit kondusif, tetapi di malam terjadi satu insiden di mana Barayuda Brimob yang dikendali oleh Oknum-Oknum Brimob ini menabrak dengan sengaja pengojek online. Ini yang membuat sedikit memanas pasar baik rupiah maupun indeks harga saham gabungan yang kita tahu bahwa kejadian tadi malam ini benar-benar membuat masyarakat kemudian mahasiswa dan pelajar ini sedikit memanas,” ujar Ibrahim, Jumat (29/8).
Baca Juga: Rupiah dan IHSG Kompak Terguncang, Pengamat: Demo DPR Bikin Pasar Panas
Aksi turun ke jalan sendiri bermula dari protes terkait kebijakan tunjangan anggota DPR. Gelombang demonstrasi semakin besar ketika kalangan buruh ikut bersuara, menuntut kenaikan upah minimum hingga mendesak realisasi janji Presiden Prabowo untuk membentuk Satgas PHK.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: