Menteri KLH: Pengelolaan Sampah Jadi Kunci Sukses Program Gizi Nasional

Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menegaskan pentingnya sinergi pemenuhan gizi dan perlindungan lingkungan saat meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda di Denpasar, Bali.

SPPG Polda mampu menyediakan 3.577 porsi makanan setiap hari bagi sembilan penerima manfaat, mulai dari posyandu hingga sekolah menengah atas. Program yang dikelola Yayasan Kemala Bhayangkari ini menerapkan langkah ramah lingkungan, seperti penggunaan wadah makanan guna ulang, pembatasan plastik sekali pakai, dan pengurangan menu yang berpotensi menghasilkan sampah organik.

Hanif menekankan bahwa integrasi pengelolaan sampah dan limbah dalam layanan gizi harus menjadi standar utama.

Baca Juga: INDEF Usul MBG Difokuskan ke 5 Provinsi dengan Stunting Tinggi

“Ada dua hal pokok yang harus kita tangani: sampah padat dan limbah domestik. Potensi sampah dari layanan ribuan orang per hari bisa sangat besar, sehingga pengelolaannya harus dilakukan dengan benar agar tidak menjadi beban lingkungan,” ujar Hanif dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (14/9/2025).

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas lingkungan Bali sebagai wajah Indonesia di mata dunia.

“Konversi lahan wajib disudahi. Bali harus kita jaga sebaik-baiknya. Program gizi seperti MBG ini akan semakin kuat bila berjalan seiring dengan perlindungan lingkungan dan praktik ekonomi sirkular,” tegasnya.

Baca Juga: Heboh Food Tray MBG Diduga Mengandung Minyak Babi, BGN: Ada Check dan Re-Check

Melalui pendekatan ini, Program MBG tidak hanya meningkatkan kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga menghadirkan solusi pengelolaan sampah, penguatan ekonomi lokal, serta pelestarian lingkungan. Sinergi gizi dan lingkungan ini diharapkan menjadi model pembangunan berkelanjutan nasional untuk mengatasi persoalan gizi, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.